Rahul Gandhi, pemimpin oposisi utama India, Partai Kongres, mengatakan pada Rabu (4/9), bahwa partainya akan mengembalikan status otonomi Kashmir di India.
India akan mengadakan pemilu tingkat provinsi di wilayah Himalaya Jammu dan Kashmir mulai 18 September. Ini merupakan pemilihan regional pertama di sana dalam satu dekade, dan lima tahun setelah New Delhi menghapus otonomi khusus wilayah tersebut.
“Kalau kita mengubah negara bagian menjadi Wilayah Persatuan atau wilayah federal, itu berarti kita merampas hak-hak seseorang. Ketidakadilan ini telah dilakukan kepada Anda, telah dilakukan terhadap Jammu dan Kashmir,” kata Gandhi, ketika berpidato di sebuah rapat umum di distrik Anantnag, menjelang pemilu.
Gandhi didampingi oleh pemimpin Partai Konferensi Nasional regional, Farooq Abdullah, selama rapat umum tersebut.
Abdullah, mengumumkan aliansi antara partainya dan Partai Kongres bulan lalu, di seluruh kursi konstituen yang berjumlah 90, dalam pemilu negara bagian yang akan datang.
Hampir 9 juta orang terdaftar untuk memilih majelis legislatif yang beranggotakan 90 orang. Pemungutan suara akan diadakan dalam tiga tahap dan penghitungan suara akan dilakukan pada 4 Oktober, dengan hasil yang diharapkan pada hari yang sama.
Pemilu di Kashmir telah menjadi sasaran aksi militan di masa lalu dan juga memiliki tingkat partisipasi pemilih yang rendah. Namun, wilayah tersebut mencatat tingkat partisipasi tertinggi dalam 35 tahun, pada pemilihan parlemen nasional yang diadakan pada April dan Mei tahun ini, dengan tingkat partisipasi sebesar 58,46 persen. [ns/ka]