Sekitar 1.000 orang menggelar aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK) mulai dari Patung Kuda hingga depan gedung Kementerian Polhukam pada Kamis (27/6).
Aksi ini dilakukan jelang pembacaan putusan sengketa pilpres 2019 yang diajukan pasangan capres/cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Anna, anggota 'Mak-Mak Militan 02' berharap MK dapat memutus sengketa pilpres 2019 ini dengan jujur dan adil.
"Berharap MK memenangkan yang harus menang dan tidak curang. Nanti kita lihat saja nanti putusan MK," tutur Anna di sela-sela aksi di sekitar MK, Kamis (27/6).
BACA JUGA: MA Tolak Permohonan BPN Prabowo-Sandi soal Pelanggaran Administratif Pilpres 2019Anna mengatakan belum mengetahui langkah lanjutan apa yang akan diambil, jika nantinya MK memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Peserta aksi lainnya, Didit, yang berusia 66 tahun, mengikuti aksi karena tidak ingin agama Islam semakin terpinggirkan. Salah satunya contohnya kata dia soal pembatasan azan di masjid-masjid. Karena itu, ia berharap pemimpin ke depan bisa melindungi umat Islam.
"Saya datang ke sini hanya memperjuangkan anak-cucu saya. Walaupun tadi malam saya diusir-usir dari Masjid Al Ikhsan di Kampung Bali, Kebun Sirih Jakarta," jelasnya.
Didit yang merupakan warga malang, Jawa Timur sudah dua hari ini tinggal di Jakarta. Ia selama ini tinggal di SMP Muhammadiyah di Kramat Raya, Jakarta.
Sementara dari sisi penjagaan, sebanyak 47 ribu personel gabungan telah disiagakan. 17 ribu dari personel TNI, 38 ribu dari Polri dan 2 ribu personel dari pemerintah daerah.
Pantauan VOA, aparat juga berjaga di depan gedung Bawaslu di balik pagar jeruji kawat. Sebuah mobil komando dari massa aksi juga terlihat di depan gedung Bawaslu. [sm/em]