Jenazah Dubes RI untuk Pakistan Dimakamkan di Sebelah Istrinya

  • Munarsih Sahana

Upacara persemayaman jenazah dan pemakaman secara militer dilaksanakan di rumah duka kediaman keluarga Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad di Jalan Agus Salim Yogyakarta, Rabu 20/5 (foto: VOA/Munarsih).

Jenazah Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan yang meninggal dalam perawatan di Singapura Selasa dinihari akibat kecelakaan helikopter di Pakistan 8 Mei lalu, Rabu (20/5) siang dimakamkan di sebelah makam istrinya di Yogyakarta.

Jenazah Duta Besar RI untuk Pakistan Burhan Muhammad, hari Rabu siang (20/5) dimakamkan di pemakaman umum Mondoliko Umbulharjo Yogyakarta tidak jauh dari makam isterinya.

Sebelum pemakaman dilakukan upacara persemayaman jenazah dan pemakaman secara militer di rumah duka Jalan Agus Salim Yogyakarta dengan komandan upacara Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Abdul Muis.

Marsekal Muda Abdul Muis mengatakan, upacara militer merupakan bentuk penghormatan yang diberikan pemerintah kepada almarhum yang telah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara hingga meninggal ketika melaksanakan tugas.

”Upacara persemayaman dan pemakaman secara militer ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah atas jasa dan pengabdian almarhum kepada bangsa dan negara semasa hidupnya. Selaku Inspektur Upacara dan atas nama seluruh warga dan keluarga serta rekan sejawat almarhum menyatakan ikut bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni segala kesalahan almarhum dan bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan lahir dan batin,” kata Abdul Muis.

Hadir di rumah duka diantaranya mantan Wakil Presiden Boediono dan isteri, wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fakhir yang menyambut kedatangan jenazah di bandara Adisucipto Yogyakarta Rabu pagi, serta Duta Besar Pakistan untuk Singapura.

Jenazah tiba dari SIngapura Selasa (19/5) sore dan selanjutnya disemayamkan di komplek Kementerian Luar Negeri di Jakarta.

Dubes Burhan Muhammad meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Singapura (Singapore General Hospital) hari Selasa 19 Mei 2015 dinihari pukul 00.50 waktu setempat.

Ia dirawat sejak 12 Mei akibat kecelakaan helicopter diwilayah utara pegunungan Gilgit-Baltistan, Pakistan 8 Mei lalu. Isterinya Herry Listyawati meninggal di tempat kejadian dan dimakamkan di Yogyakarta 14 Mei lalu.

Sementara itu, Wakil Rektor Universitas Gajah Mada Bidang Riset dan Mengabdian Kepada Masyarakat di rumah duka mengatakan, bulan ini merupakan bulan berkabung bagi UGM karena Duta Besar Burhan dan isterinya merupakan lulusan UGM.

”(Almarhum) Putra UGM yang sangat amanah dalam menjalankan tugas dan konsisten. Beliau adalah lulusan Fisipol UGM, selalu berjuang untuk bangsa dan negara dengan tulus dan ikhlas,” tutur Suratman.

Nyonya Herry Setyawati, kakak ipar Duta Besar Burhan mengatakan, keluarga besar almarhum merasa berkewajiban untuk mendampingi kedua putra yang ditinggalkan.

”Tentunya kita mendapat tugas ya, untuk membesarkan anak-anaknya. Ya, walaupun tidak diutarakan, dengan sendirinya kita bude-budenya akan memperhatikan. Yang perlu dikuatkan anak-anaknya ini,” papar Herry Setyawati.

Pasangan Duta Besar Burhan Muhammad dan Herry Listyawati meninggalkan dua orang putera, Pitra Amrullah (18) dan Yoga Sulistyo Burhan.