Sebuah kereta yang membawa jenazah hampir 300 orang penumpang yang tewas dalam insiden pesawat Malaysia yang ditembak jatuh di Ukraina telah tiba Kharkiv, kota di bagian timur Ukraina.
Kereta itu tiba, Selasa dari kota Torez, yang dikontrol pasukan pemberontak pro-Rusia. Jasad-jasad itu diserahkan ke Belanda, negara yang paling banyak kehilangan warga negaranya dalam insiden itu.
Berbicara di Belanda, Selasa, PM Belanda Mark Rute mengatakan, ia memperkirakan pesawat yang mengangkut jasad-jasad itu akan berangkat dari Ukraina sesegera mungkin.
Kedatangan jasad-jasad itu berlangsung beberapa jam setelah para pemberontak di Ukraina timur menyerahkan kotak hitam pesawat yang ditembak jatuh itu ke para pakar penerbangan Malaysia. Pemimpin pemberontak Alexander Borodai mengatakan, penyerahan alat rekaman data penerbangan itu berlangsung di kota Donetsk, beberapa jam setelah PM Malaysia Najib Razak berbicara dengannya melalui telepon.
Borodai mengatakan, ia baru saja menandatangani sebuah protokol yang menyatakan Malaysia akan menyerahkan kotak hitam itu ke para pakar di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
Kolonel Malaysia Mohamed Sakri mengatakan, boks itu mengalami sejumlah kerusakan, namun utuh dan dalam kondisi baik.
Juga hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji dalam pernyataan di televisi bahwa ia akan melakukan apa saja dalam kewenangannya untuk mempengaruhi separatis pro-Rusia yang menguasai kawasan itu untuk memungkinkan dilangsungkannya penyelidikan penuh atas pesawat yang ditembak jatuh itu. Tapi ia mengatakan, usaha itu tidak akan memadai tanpa tekanan tambahan dari Kiev untuk mengakhiri permusuhan.