Jenderal tertinggi Amerika Serikat mengatakan Mesir melangsungkan operasi memerangi ISIS di Semenanjung Sinai. Koresponden VOA di Pentagon Carla Babb melaporkan dari Pangkalan Kapal Selam Angkatan Laut Kings Bay di Georgia, perhentian terakhir dalam perjalanan bersama Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joe Dunford.
Jenderal Joe Dunford menyampaikan keterangan terbaru kepada wartawan yang melakukan perjalanan bersamanya melintasi Samudera Atlantik, Kamis, mengenai perjuangan Mesir melawan ISIS di Semenanjung Sinai.
"Saya paham, dan saya tidak punya rinciannya sekarang ini,bahwa Mesir saat ini sedang melangsungkan operasi memerangi ISIS. Saya berharap akan mendengar hasil operasi yang sedang berlangsung itu," katanya.
Dunford tidak memberikan keterangan lebih jauh mengenai operasi tersebut.
Amerika Serikat memperkirakan ada sekitar 1.000 militan ISIS di Sinai. Dunford mengatakan, kelompok militan itu mendapat dukungan dari pemberontak Bedouin yang jumlahnya cukup besar.
Sementara Sinai adalah wilayah terisolasi, diawasi militer Mesir di satu sisi dan militer Israel di sisi lainnya, ISIS menjalin komunikasi antara sesama militan di berbagai penjuru Timur Tengah.
"Kami telah menyaksikan adanya hubungan antara ISIS di Sinai dan Raqqah.Kami telah menyaksikan adanya komunikasi antara ISIS di Sinai dan ISIS di Libya dan berbagai tempat lainnya.Jadi, kami amati itu secara seksama," lanjutnya.
Kapten Angkatan Laut Greg Hicks, juru bicara untuk Jenderal Dunford, mengatakan, operasi militer Mesir terhadap ISIS tidak berkaitan dengan jatuhnya pesawat penumpang Mesir baru-baru ini.
Militan ISIS di Sinai mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya sebuah pesawat penumpang Rusia tahun lalu setelah lepas landas dari sebuah kawasan peristirahatan Mesir di Laut Merah, menewaskan semua yang ada dalam pesawat itu.
Sementara pemerintah Mesir memerangi ISIS, banyak warga Mesir berduka atas jatuhnya pesawat EgyptAir yang menurut pemerintah Mesir kemungkinan diakibatkan oleh aksi terorisme.
Sementara itu, Amerika Serikat menyediakan bantuan bagi usaha pencarian pesawat yang hilang dengan 66 orang di dalamnya itu. Setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels, Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan:
"Saya ingin mengungkapkan rasa belasungkawa terhadap Mesir dan negara-negara lain yang terimbas oleh tragedi hilangnya pesawat EgyptAir di Laut Tengah Kamis pagi.Amerika Serikat menyediakan bantuan dalam usaha pencarian itu dan pihak berwenang terkait melakukan segala hal yang dapat mereka lakukan untuk mengetahui fakta yang sesungguhnya mengenai apa yang terjadi hari ini," kata John Kerry.
Kerry mengatakan ia tidak ingin berspekulasi mengenai apakah jatuhnya pesawat itu diakibatkan oleh aksi terorisme. Ia mengatakan spekulasi tidak bermanfaat. [ab/lt]