Jenderal Dunford Berangkat ke Korea Selatan

Helikopter yang membawa Ketua Gabungan Kepala Staf Jenderal Joseph Dunford terbang dekat Pyeongtaek, South Korea, 13 Agustus 2017.

Jenderal tertinggi Amerika Serikat telah tiba di Semenanjung Korea di tengah-tengah adanya ancaman antara Washington dan Pyongyang. Latihan militer tahunan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan juga berisiko meningkatkan ketegangan antara kedua negara.

Berbicara kepada para wartawan dalam perjalanan ke Korea, Jenderal Amerika Joe Dunford, Ketua Gabungan Kepala Staff Angkatan Bersenjata, mengatakan fokus utama militer adalah mendukung usaha diplomatik dan ekonomi pemerintah untuk melucuti nuklir di Semenanjung Korea, sementara mempersiapkan alternatif militer sekiranya usaha diplomatik dan tekanan ekonomi gagal.

Ia mengatakan kunjungannya ke kawasan itu pekan ini bertujuan untuk menenangkan negara-negara sekutunya, Korea Selatan dan Jepang selain juga membina hubungan antar militer dengan China untuk mencegah salah-perhitungan.

“Kita semua menjajaki peluang untuk keluar dari keadaan ini tanpa perang,” kata Dunford, walaupun ia juga menekankan bahwa dunia dimana Pyongyang memiliki senjata nuklir yang mengancam Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan itu “tidak dapat diterima.”

“Sebagai seorang pemimpin militer, saya harus memastikan bahwa presiden mempunyai pilihan militer yang dapat diandalkan sekiranya usaha tekanan diplomatik dan ekonomi gagal,” katanya menambahkan.

Namun, beberapa pakar tidak sependapat bahwa kepemilikan senjata nuklir oleh Pyongyang adalah pilihan yang tidak dapat diterima. Richard Bush, seorang peneliti di Pusat Tiongkok John L. Thornton Brookings Institution, mengatakan pemerintahan Trump telah melakukan kekeliruan besar dengan menentukan bahwa kepemilikan senjata nuklir oleh Korea Utara yang mampu mencapai Amerika Serikat adalah alasan yang layak untuk berperang.

“Bahaya yang lebih besar atau fokus seharusnya adalah memastikan bahwa Korea Utara tidak menggunakan kemampuan itu,” kata Bush kepada VOA.

Dunford tiba di Pangkalan Udara Osan di Korea Selatan Minggu malam. Ia berencana untuk bertemu dengan Presiden Moon Jae-In dan pimpinan militer Korea Selatan hari Senin (14/8) sebelum berangkat ke China dan Jepang kemudian pekan itu. (gp)