Jepang berencana mencabut situasi darurat untuk tiga prefektur lagi sementara jumlah kasus baru virus corona telah berkurang.
Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura, Kamis (21/5) di Tokyo mengatakan sekelompok pakar telah menyetujui rencana untuk mencabut situasi darurat yang diberlakukan untuk prefektur di bagian barat Jepang, Kyoto, Osaka dan Hyogo.
Ketiga kawasan itu termasuk di antara tujuh prefektur, termasuk Tokyo, yang pertama-tama ditetapkan berada dalam situasi darurat bulan lalu oleh PM Shinzo Abe, karena khawatir wabah virus corona akan membuat sistem layanan kesehatan Jepang kewalahan. Perdana menteri sempat sebentar menetapkan situasi itu untuk seluruh wilayah Jepang.
Tokyo dan empat prefektur lainnya, termasuk pulau Hokkaido di bagian utara Jepang, akan tetap berada dalam situasi darurat.
BACA JUGA: Ekonomi Jepang Resmi Alami ResesiWabah Covid-19 telah mendorong ekonomi Jepang memasuki resesi untuk pertama kalinya sejak 2015, karena produk domestik brutonya menyusut 3,4 persen per tahun pada kuartal pertama 2020, menyusul kontraksi pada kuartal terakhir 2019.
Bukti lain mengenai pukulan finansial muncul hari Kamis. Kementerian keuangan merilis data yang menunjukkan ekspor Jepang merosot 21,9 persen bulan lalu, penurunan terbesar sejak krisis finansial global 2008.
Dampak virus corona bagi Jepang ringan saja dibandingkan dengan di berbagai penjuru dunia, dengan 16 ribu lebih kasus terkonfirmasi, termasuk 700 kematian akibat virus corona. [uh/ab]