Untuk November, impor tumbuh 21 persen, sementara ekspor meningkat 18 persen, yang mengakibatkan defisit perdagangan mencapai US$12,9 milyar.
Jepang mencatat defisit perdagangan November terburuk dalam sejarah Rabu (18/12), karena nilai yen yang lebih lemah menaikkan harga minyak dan gas.
Negara yang kekurangan energi itu terus bergantung pada impor energi yang mahal, karena sebagian besar pembangkit nuklirnya masih tetap ditutup setelah krisis nuklir 2011.
Penurunan tajam nilai yen telah membuat energi impor lebih mahal lagi. Penurunan tersebut juga telah menghasilkan ekspor barang Jepang yang lebih besar, yang menjadi lebih murah di luar negeri.
Untuk November, impor tumbuh 21 persen, sementara ekspor meningkat 18 persen. Ini mengakibatkan defisit perdagangan November mencapai US$12,9 milyar.
Ini merupakan peningkatan 35 persen dari tahun lalu dan defisit bulan November yang paling buruk dalam sejarah. Ini juga merupakan defisit perdagangan rekor terlama bulan ke-17 berturut-turut.
Negara yang kekurangan energi itu terus bergantung pada impor energi yang mahal, karena sebagian besar pembangkit nuklirnya masih tetap ditutup setelah krisis nuklir 2011.
Penurunan tajam nilai yen telah membuat energi impor lebih mahal lagi. Penurunan tersebut juga telah menghasilkan ekspor barang Jepang yang lebih besar, yang menjadi lebih murah di luar negeri.
Untuk November, impor tumbuh 21 persen, sementara ekspor meningkat 18 persen. Ini mengakibatkan defisit perdagangan November mencapai US$12,9 milyar.
Ini merupakan peningkatan 35 persen dari tahun lalu dan defisit bulan November yang paling buruk dalam sejarah. Ini juga merupakan defisit perdagangan rekor terlama bulan ke-17 berturut-turut.