Militer Jepang memperkenalkan kapal perusak Izumo sepanjang 250 meter dalam sebuah upacara di Yokohama.
Jepang memperkenalkan kapal perang terbesarnya sejak Perang Dunia Kedua sebagai bagian dari rencana semakin mengukuhkan klaim wilayahnya di perairan yang disengketakan.
Pihak berwenang Jepang memperkenalkan kapal perusak Izumo sepanjang 250 meter itu dalam sebuah upacara di Yokohama, Selasa. Kapal senilai 1,2 miliar dolar itu akan mampu mengangkut sedikitnya sembilan helikopter ketika mulai dioperasikan pada 2015.
Tokyo mengatakan, kapal perang itu dirancang untuk digunakan dalam pertahanan dan pengawasan perairan yang diklaim Jepan, seperti kawasan-kawasan di sekitar rangkaian pulau di Laut Cina Timur dimana Tiongkok juga mengklaim kedaulatannya. Izumo juga direncankan untuk menyediakan bantuan ke kawasan-kawasan yang mengalami bencana alam.
Militer Jepang dilarang membangun kemampuan ofensif berdasarkan konstitusi anti kekerasan Negara itu, namun pemerintah konservatif Perdana Menteri Shinzo Abe sedang mempertimbangkan modifikasi atas pembatasan itu.
Beijing telah lama memandang aktivitas militer Jepang dengan kecurigaan dan menuduh Tokyo tidak sepenuhinya bertobat atas kekejian semasa perang abad ke-20 terhadap Tiongkok.
Pihak berwenang Jepang memperkenalkan kapal perusak Izumo sepanjang 250 meter itu dalam sebuah upacara di Yokohama, Selasa. Kapal senilai 1,2 miliar dolar itu akan mampu mengangkut sedikitnya sembilan helikopter ketika mulai dioperasikan pada 2015.
Tokyo mengatakan, kapal perang itu dirancang untuk digunakan dalam pertahanan dan pengawasan perairan yang diklaim Jepan, seperti kawasan-kawasan di sekitar rangkaian pulau di Laut Cina Timur dimana Tiongkok juga mengklaim kedaulatannya. Izumo juga direncankan untuk menyediakan bantuan ke kawasan-kawasan yang mengalami bencana alam.
Militer Jepang dilarang membangun kemampuan ofensif berdasarkan konstitusi anti kekerasan Negara itu, namun pemerintah konservatif Perdana Menteri Shinzo Abe sedang mempertimbangkan modifikasi atas pembatasan itu.
Beijing telah lama memandang aktivitas militer Jepang dengan kecurigaan dan menuduh Tokyo tidak sepenuhinya bertobat atas kekejian semasa perang abad ke-20 terhadap Tiongkok.