Jepang Sebut Ikan di Fukushima Tidak Terpapar Radioaktif

Teknisi laboratorium di Stasiun Percobaan Perikanan Prefektur Fukushima di Pelabuhan Onahama di Kota Iwaki menyiapkan ikan untuk mengukur kadar cesium untuk uji keamanan di bawah program penangkapan ikan eksperimental di prefektur tersebut, 12 Oktober 2017. (Foto: AP)

Badan Perikanan Jepang pada Sabtu (26/8) mengklaim pengujian ikan di perairan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima tidak mengandung tingkat isotop radioaktif tritium, kantor berita Kyodo melaporkan.

Jaring ikan tersebut dipasang pada Kamis ketika operator PLTN, Tokyo Electric Power Company (Tepco), mulai melepaskan air radioaktif yang telah diolah ke Pasifik. Pelepasan air radioaktif tersebut membuat marah para nelayan dan banyak pihak lainnya di Jepang. Hal itu juga meningkatkan mengkhawatirkan konsumen di negara-negara tetangga dan mendorong China untuk melarang produk perikanan Jepang.

Badan tersebut berencana mengumumkan hasil tes setiap hari. Tepco mengatakan pada Jumat (25/8) bahwa air laut di dekat PLN tersebut mengandung kurang dari 10 becquerel tritium per liter, di bawah batas yang ditetapkan sendiri yaitu 700 becquerel dan jauh di bawah batas Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yaitu 10.000 becquerel untuk air minum.

Setelah perdebatan panjang, pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa memutuskan untuk mengizinkan pelepasan 1,3 juta ton air olahan PLTN Fukushima, yang hancur akibat tsunami 2011, karena Tepco kehabisan ruang penyimpanan.

Tepco telah menyaring sebagian besar unsur radioaktif dari air, tetapi perusahaan itu mengencerkan tritium, sebuah isotop hidrogen, yang sulit dipisahkan dari air.[ah]