Jerman, Kamis (31/3), mengatakan telah membawa pulang 10 perempuan dan 27 anak-anak dari sebuah kamp di Suriah Timur Laut, tempat tersangka anggota kelompok ISIS ditahan.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan kelompok itu dipulangkan dari kamp Roj pada Rabu melalui sebuah operasi yang dinilainya ”sangat sulit''. Ia mengatakan beberapa ibu ditahan segera setelah tiba di Jerman.
“Dua puluh tujuh anak itu adalah korban ISIS, dan mereka memiliki hak untuk masa depan yang lebih baik, yang jauh dari ideologi mematikan kelompok itu, dan hidup dalam suasana aman, seperti yang kita harapkan untuk anak-anak kita sendiri,” kata Baerbock dalam sebuah pernyataannya. ''Para ibu harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.''
BACA JUGA: Militan ISIS Tingkatkan Serangan di Wilayah Timur dan Tengah SuriahJerman sebelumnya memulangkan 23 anak dan delapan ibu mereka dari Roj pada Oktober. Pada saat yang sama, negara tetangga Denmark membawa pulang 14 anak dan tiga perempuan.
Baerbock berterima kasih kepada otoritas Kurdi di Suriah dan “mitra AS kami, yang sekali lagi memberi kami dukungan logistik.''
Dengan operasi hari Rabu, “mayoritas anak-anak Jerman yang ibunya bersedia kembali ke Jerman telah dibawa ke tempat yang aman,'' katanya. “Sekarang hanya ada beberapa kasus khusus di mana kami terus mengusahakan solusi.”
BACA JUGA: Pengadilan Jerman Jatuhkan Hukuman 10 Tahun Penjara pada Anggota ISISKantor Kejaksaan Federal Jerman mengatakan, Kamis, bahwa empat perempuan telah ditangkap setibanya di Bandara Frankfurt. Tiga di antara mereka diidentifikasi sebagai tiga warga negara Jerman (Nadine K., Gulseren T. dan Emilie R.), dan seorang lainnya sebagai warga negara ganda Jerman-Maroko bernama Fatihah B.
Semua perempuan itu dituduh menjadi anggota organisasi teroris asing. Nadine K. dituduh melakukan sejumlah kejahatan lain, termasuk menjadikan seorang perempuan Yazidi sebagai budak yang diduga sering diserang secara seksual oleh suami tersangka atas sepengetahuannya.
Jaksa mengatakan mereka melakukan perjalanan secara terpisah ke Suriah atau Irak pada tahun 2014 dan bergabung dengan ISIS. [ab/uh]