Jerman, Selasa (7/5) mengirim dua kapal perang ke kawasan Indo-Pasifik dalam upaya untuk memperkuat kehadiran militernya di kawasan ini. Pengiriman itu berlangsung di tengah-tengah ketegangan yang meningkat antara China dan Taiwan dan berkenaan dengan Laut China Selatan yang disengketakan.
Ketegangan itu menambah tekanan pada kebebasan navigasi dan kebebasan berlayar di jalur-jalur perdagangan, kata Menteri Pertahanan Boris Pistorius di Wilhelmshaven, pangkalan Angkatan Laut Jerman di bagian utara.
Sekitar 40 persen aliran perdagangan asing Eropa berlangsung melalui Laut China Selatan
“Kalau melihat ke arah lain, tidak menunjukkan kehadiran di Indo-Pasifik sebagai dukungan bagi tatanan berbasis peraturan internasional bukanlah opsi bagi Jerman,” katanya kepada wartawan sebelum kapal-kapal itu berlayar.
“Kehadiran itu penting,” imbuhnya.
Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya, terlepas dari putusan mahkamah internasional bahwa Beijing tidak memiliki landasan hukum bagi klaim tersebut. China juga mengklaim Taiwan yang berpemerintahan demokratis sebagai wilayahnya, meskipun Taiwan menyatakan keberatan kuatnya.
Kapal pengangkut logistik Frankfurt am Main siap berlayar dari Wilhelmshaven, sedangkan kapal fregat Baden-Wuerttemberg berangkat dari pelabuhan Rota di Spanyol. Kedua kapal itu akan bertemu di laut, kemudian berlayar menuju Halifax, Kanada, dan selanjutnya ke Indo-Pasifik.
Kapal-kapal itu akan berlayar melalui Laut China Selatan. Tetapi tidak jelas apakah keduanya juga akan berlayar melalui Selat Taiwan seperti yang dilakukan AS, suatu langkah yang pasti akan membuat jengkel mitra dagang utama Jerman, China.
“Karena beberapa kapal angkatan laut sekutu telah melalui (Selat Taiwan), ini jelas merupakan pilihan. Tetapi belum ada keputusan yang diambil,” kata Pistorius.
Pada tahun 2021, sebuah kapal perang Jerman berlayar ke Laut China Selatan untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun, bergabung dengan kapal-kapal Barat lain dalam kehadiran militer yang luas di kawasan itu, di tengah-tengah kekhawatiran atas ambisi teritorial China. [uh/ns]