Jerman Peringati 25 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin

Rangkaian balon bersinar sepanjang 15 kilometer terpasang di bekas perbatasan Jerman Barat dan Timur, dalam peringatan 25 tahun runtuhnya tembok Berlin (8/11). (AP Photo/dpa, Kay Nietfeld)

Mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev Sabtu mengatakan dunia berada di jurang “perang dingin baru” dan sejumlah pihak bahkan mengatakan hal itu sudah terjadi.

Tokoh-tokoh dunia memperingati 25 tahun runtuhnya Tembok Berlin, Minggu (9/11), disertai kekhawatiran semakin besarnya perpecahan diantara negara-negara besar.

Presiden AS Amerika Barack Obama mengeluarkan pernyataan bahwa tindakan Rusia terhadap Ukraina adalah pengingat “masih banyak yang harus dilakukan agar Eropa bisa menjadi utuh, bebas dan damai.”

Tembok Berlin membagi dua ibukota Jerman itu dan merupakan bagian penting dalam Perang Dingin antara Amerika dan para sekutunya dengan Uni Soviet seusai Perang Dunia II.

Mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev Sabtu mengatakan dunia berada di jurang “perang dingin baru” dan sejumlah pihak bahkan mengatakan hal itu sudah terjadi.

Dalam acara memperingati runtuhnya Tembok Berlin, Gorbachev mengatakan “terjadinya pertumpahan darah di Eropa dan Timur Tengah ditengah gagalnya dialog antara negara-negara kuat merupakan kekhawatiran luar biasa.”

Dibangun pada 1961, Tembok Berlin membagi dua kota itu selama hampir tiga dekade. Tembok itu memisahkan Jerman Timur yang bersekutu dengan Soviet dengan Jerman Barat, yang diduduki Amerika, Perancis dan Inggris.

Warga Jerman Timur memanjat Tembok Berlin, merayakan dibukanya perbatasan negara itu pada 1989.

Tembok sepanjang 16 kilometer itu dibangun agar warga di bagian timur tidak bisa masuk ke bagian barat. Tembok itu memisahkan wilayah, memecah keluarga dan menghancurkan persahabatan.

Pada 9 November 1989, pemerintah Jerman Timur mengakhiri larangan perjalanan ke Jerman Barat setelah terjadi demonstrasi. Demonstran berkerumun di tembok itu, memanjatnya dan melompati pagar-pagar, menghancurkannya dan bergabung dengan warga Jerman Barat yang bersorak ria.

Tidak satupun tembakan dilepaskan. Pembukaan perbatasan itu menjadi momen penting dalam runtuhnya komunisme.

Jerman Barat dan Timur kembali bersatu pada 3 Oktober 1990.

Rangkaian balon bersinar sepanjang 15 kilometer yang terpasang di bekas perbatasan kedua wilayah itu akan dilepas ke udara Minggu sebagai lambang berakhirnya tembok itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang bekerja sebagai ilmuwan di Jerman Timur ketika tembok itu runtuh, mengatakan ia tidak akan pernah melupakan saat itu. Ia akan memimpin perayaan selama tiga hari untuk mengenang orang-orang yang meninggal karena berusaha melarikan diri dari bagian timur itu.