Jumlah Kasus COVID-19 di India Telah Lampaui 25 Juta

Petugas menarik tandu yang membawa korban yang meninggal karena COVID-19 ke kamar mayat di Ahmedabad, India, 8 Mei 2021. (REUTERS / Amit Dave)

Total kasus COVID-19 di India telah melampaui 25 juta pada hari Selasa (18/5), sementara siklon kuat merumitkan krisis kesehatan di salah satu negara bagian di mana penyakit itu menyebar dengan sangat cepat.

Tes COVID-19 telah dilakukan terhadap 200 ribu orang yang mengungsi dari kawasan-kawasan pesisir di negara bagian Gujarat sebelum siklon menghantam pada hari Senin malam, dan upaya-upaya sedang dilakukan untuk membatasi penyebaran wabah.

BACA JUGA: Secercah Harapan Muncul di India, Tetapi Krisis COVID-19 Belum Usai

“Masker telah diberikan kepada orang-orang yang pindah ke tempat-tempat penampungan,” kata Sandip Sagale, seorang pejabat tinggi di Ahmedabad, kota utama di Gujarat. Berbagai upaya juga dilakukan untuk menjaga jarak.

Sementara itu para dokter di Tokyo menyerukan pembatalan Olimpiade.

Sebuah organisasi medis terkemuka menyatakan mendukung seruan untuk membatalkan Olimpiade Tokyo dengan mengatakan rumah sakit telah kewalahan sementara negara itu berjuang melawan lonjakan kasus, kurang dari tiga bulan sebelum dimulainya Olimpiade.

Asosiasi Praktisi Medis Tokyo yang mewakili sekitar 6.000 dokter mengatakan rumah sakit di kota itu “telah sangat sibuk dan hampir tidak memiliki kapasitas cadangan.”

Pengunjuk rasa anti-Olimpiade membawa plakat di depan monumen cincin Olimpiade di luar markas besar Komite Olimpiade Jepang di tengah pandemi COVID-19, di Tokyo, Jepang, 18 Mei 2021. (REUTERS / Issei Kato)

“Kami meminta dengan sangat agar pihak berwenang meyakinkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) bahwa penyelenggaraan Olimpiade sangat sulit dan agar mengambil keputusan untuk membatalkan pesta olah raga ini,” kata asosiasi itu dalam surat terbuka bertanggal 14 Mei kepada PM Yoshihide Suga yang baru diposting di situs webnya hari Senin (17/5).

Sementara itu Taiwan, Selasa (18/5) menyatakan seluruh sekolah akan tutup hingga akhir pekan depan, mengubah kelas menjadi berlangsung daring, sementara pulau itu menangani lonjakan kasus COVID-19, meskipun laju penambahan telah melambat sedikit.

BACA JUGA: Taiwan Laporkan Perebakan Terbesar Kasus COVID

Taiwan telah mencatat hampir 1.000 kasus yang terjangkit di dalam negeri sepanjang pekan lalu. Hal ini memicu pembatasan baru di ibu kota, Taipei, dan mengejutkan warga yang telah terbiasa hidup dengan situasi mendekati normal.

Pulau itu telah melaporkan total 2.260 kasus sejak pandemi berawal. [uh/ab]