Para penyelam angkatan laut pada Kamis melakukan pencarian di belakang lantai empat kapal feri tersebut, sementara jumlah korban tewas mencapai 159 dan 143 masih hilang.
JINDO, KOREA SELATAN —
Regu penyelamat menyelam semakin dalam pada Kamis (24/4) ke dalam bangkai kapal feri yang tenggelam lebih dari seminggu lalu, saat korban jiwa mencapai hampir 160 dan para kerabat dari lebih dari 140 orang yang masih hilang menekan pemerintah untuk menyelesaikan upaya pemulihan segera.
Di sebuah pelabuhan di pulau Jindo dekat lokasi penyelaman, para anggota keluarga tersebut berbaris untuk ritual harian, mengelilingi papan besar yang memberikan berita terbaru mengenai jenazah yang ditemukan malam sebelumnya dan rencana pencarian hari itu.
Para tenaga sukarela memasang pesan dukungan: "Pulanglah ke rumah," dan "Kami berdoa untukmu."
Para penyelam angkatan laut pada Kamis melakukan pencarian di belakang lantai empat kapal feri tersebut. Penjaga pantai dan sebuah perusahaan pencarian mencari bagian tengah lantai yang sama, dan tim lainnya mencari di depan dan tengah lantai empat.
Pihak berwenang juga memasang data baru: 159 meninggal, 143 hilang.
Pekerjaan penyelam menjadi sulit karena harus mengoyak dinding kabin untuk mengambil lebih banyak korban. Isu baru yang sensitif adalah kapan menggunakan derek dan memulai upaya penyelamatan dengan memotong dan mengangkat kapal yang karam itu.
Di sebuah pelabuhan di pulau Jindo dekat lokasi penyelaman, para anggota keluarga tersebut berbaris untuk ritual harian, mengelilingi papan besar yang memberikan berita terbaru mengenai jenazah yang ditemukan malam sebelumnya dan rencana pencarian hari itu.
Para tenaga sukarela memasang pesan dukungan: "Pulanglah ke rumah," dan "Kami berdoa untukmu."
Para penyelam angkatan laut pada Kamis melakukan pencarian di belakang lantai empat kapal feri tersebut. Penjaga pantai dan sebuah perusahaan pencarian mencari bagian tengah lantai yang sama, dan tim lainnya mencari di depan dan tengah lantai empat.
Pihak berwenang juga memasang data baru: 159 meninggal, 143 hilang.
Pekerjaan penyelam menjadi sulit karena harus mengoyak dinding kabin untuk mengambil lebih banyak korban. Isu baru yang sensitif adalah kapan menggunakan derek dan memulai upaya penyelamatan dengan memotong dan mengangkat kapal yang karam itu.