Difasilitasi Kedutaan Besar Indonesia di Paris, beberapa juru masak profesional Indonesia ikut meramaikan “Festival Flavors & Reflection of Indonesia” di Paris, Perancis, mulai hari Senin (15/5) ini. Selama sepekan, para 'chef' itu akan menghadirkan sejumlah hidangan khas nusantara, termasuk rendang dan salmon lodeh.
Sebagai negara yang memiliki kekayaan kuliner luar biasa, hidangan Indonesia yang kaya rempah dan bumbu senantiasa menarik perhatian dunia. Setiap festival kuliner yang diselenggarakan di dalam maupun di luar Indonesia senantiasa dipadati pengunjung, termasuk warga asing. Demikian pula “Festival Flavors & Reflection of Indonesia” yang akan dilangsungkan di Paris pada 15-21 Mei.
Festival yang dilangsungkan di salah satu hotel paling terkenal di Paris, Intercontinental Le Grand Paris, ini merupakan kelanjutan upaya promosi yang dilakukan sejak tahun lalu. Namun festival tahun ini berlangsung lebih besar dan semarak karena diawali dengan perjamuan gala dinner di Opera Ballroom yang dipadu dengan pagelaran seni budaya dan pariwisata Indonesia.
Chef Degan Septoadji Pimpin “Diplomasi Kuliner” di Paris
“Diplomasi kuliner”, demikian sebutan Chef Degan Septoadji yang memimpin tim juru masak profesional yang terdiri dari Agus Wiryawan/juru masak di Banyan Tree Ungasan Bali, Agus Pandetria/juru masak di Courtyard Mariott Nusa Dua Bali, Theodorus Setyo/juru masak di Padma Legian Bali, Gede Susila Yadnya dan Watini/juru masak Café Degan Bali. Latar belakang, pengalaman dan ketrampilan masing-masing juru masak ini dalam mengolah makanan Indonesia menjadi pertimbangan pembentukan tim “diplomasi kuliner” ke Paris ini.
Diwawancarai VOA, Degan Septoadji atau akrab dipanggil sebagai “Chef Degan” karena sudah berkecimpung di industri tata boga selama lebih dari 30 tahun mengatakan “kemajuan popularitas kuliner Indonesia terlihat dari peningkatan minat selama melakukan promosi kuliner Indonesia di mancanegara, dari tahun ke tahun. Baik dari jumlah pengunjung, maupun rasa ingin tahu yang mereka ekspresikan. Para pengunjung tidak saja hadir di awal acara, tetapi menyimak hingga akhir acara. Mereka melontarkan banyak pertanyaan berbobot yang membutuhkan kemampuan dan pengetahuan teknik memasak yang mumpuni untuk menjawabnya.”
Ditambahkannya, “tidak sedikit pengunjung yang tinggal setelah sesi selesai untuk secara personal bertanya dan berdikusi dengan saya.”
Beragam Hidangan Khas Nusantara Tampil di Festival Bergengsi di Paris
Selama satu pekan para juru masak profesional ini menampilkan sejumlah hidangan khas nusantara yang mewakili beberapa daerah, antara lain Udang Dabu-Dabu, Bebek Bumbu Bali, Salmon Lodeh, Rendang dan Brem Bali.
“Hidangan ini kami pilih karena ingin menampilkan ragam hidangan yang mewakili beberapa daerah di Indonesia, seperti Sulawesi, Bali, Jawa dan Sumatera. Pilihan ini dianggap cocok untuk dinikmati semua orang, termasuk orang yang baru pertama kali menikmati hidangan Indonesia. Hidangan ini umumnya memiliki tingkat rasa pedas yang masih bisa diterima masyarakat internasional tanpa mengubah “jiwa” asli hidangan itu,” ujar Chef Degan.
Juru masak kawakan ini juga tertantang menciptakan hidangan yang tidak saja masakan yang lezat tetapi juga “cantik”. “Berdasarkan pengalaman demo-demo masak sebelumnya di Eropa, cita rasa gurih, segar, asam, sedikit pedas dan aneka rasa rempah yang diolah dengan memperhatikan keseimbangan rasa sangat dinantikan warga asing yang ingin mencoba hidangan Indonesia. Tetapi ada aspek lain yang juga mereka perhatikan yaitu kombinasi warna bahan yang digunakan, yang menghasilkan komposisi warna yang cantik dan tekstur yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga memberi sensasi pengalaman makan yang lebih baik karena senantiasa menstimulasi panca indera selama menikmati hidangan itu,” ujar Chef Degan dengan bersemangat.
Dubes Indonesia untuk Perancis Dukung “Diplomasi Kuliner”
Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Andorra, Monaco dan UNESCO, Hotmangaradja MP Panjaitan, secara tertulis mengatakan “diplomasi kuliner adalah salah satu upaya paling efektif dalam membina pergaulan global dan hubungan antar negara karena sifatnya yang universal. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki beragam kekayaan, termasuk budaya kuliner, yang patut diperkenalkan pada masyarakat dunia dan dieksplorasi lebih lanjut agar dapat menembus pasar global.”
Selain tampil dalam “Festival Flavors & Reflection of Indonesia” ini, Chef Degan juga membagi ilmu dan pengalamannya tentang kuliner dan budaya Indonesia pada sejumlah mahasiswa Perancis di kampus terkemuka “Le Cordon Bleu”. Ia juga memberikan workshop bagi diaspora Indonesia di Perancis yang ingin membangun usaha kuliner Indonesia di Perantauan. Ia juga diminta menyampaikan pengalamannya di Café de la Paix, yang selama ini mempertahankan tradisi kuliner khas Perancis, kesempatan yang baru pertama kali diberikan pada juru masak di luar Perancis. [em/al]