Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hari Rabu (29/3) memimpin rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan “Sail Sabang 2017” yang akan berlangsung di Sabang – atau sebelumnya dikenal sebagai Pulau Weh – yang terletak di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dalam rapat yang dihadiri oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah ini, disepakati tanggal pelaksanaan acara itu pada 28 November hingga 5 Desember.
“Sail Sabang 2017" adalah acara tahunan yang digelar sejak 2009 yang tidak saja bertujuan untuk meningkatkan wisata bahari dan menjadikan Sabang sebagai tujuan wisata bahari kelas dunia, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Luhut meminta agar persiapan “Sail Sabang 2017” dilakukan sebaik mungkin supaya tidak mengecewakan seperti “Sail Karimata 2016” yang dinilai kurang maksimal. Ia menyitir pesan Presiden Joko Widodo yang pada “Sail Tomini 2015” meminta seluruh menteri, gubernur dan bupati mempersiapkan acara serupa berikutnya lebih awal agar hasilnya lebih sempurna.
"Kemudian langsung dikaitkan pada objek turisnya, mana sih yang mau dilihat turis ke sana? Jangan nanti datang ke situ bengong saja. Turis datang ke sana cuma satu hari karena nggak ada yang mau dilihat. Sekarang ada nggak destinasi turis lain bisa dilihat di situ supaya mereka mau tinggal dua hari," ujar Luhut.
“Sail Sabang 2017” yang mengangkat tema besar “Sabang sebagai Pelabuhan atau Pusat Wisata Bahari Internasional” ini akan berlangsung di empat lokasi yakni Teluk Sabang, Sabang Fair, Gapang Resort, dan Kilometer Nol. Puncak acara di Pasiran, Teluk Sabang akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, sebenarnya banyak potensi wisata yang bisa dijual pada wisatawan di wilayah Indonesia paling barat itu. Kondisi infrastruktur yang sangat baik di Sabang juga memungkinkan kapal-kapal bersandar, terlebih karena kedalamannya mencapai 20 hingga 30 meter.
Pemerintah menargetkan jumlah wisatawan asing datang ke Indonesia pada 2019 adalah 20 juta dengan target pendapatan US$20 miliar. Saat ini jumlah wisatawan mancanegara yang datang baru mencapai 10,8 juta orang.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan promosi “Sail Sabang 2017” sudah dilakukan lewat media online dan offline, termasuk promosi melalui media dalam dan luar ruang, di tempat-tempat strategis di mancanegara, antara lain di Bandar Udara Changi, Singapura, dan Bandar Udara Kuala Lumpur, Malaysia, serta melalui tayangan di stasiun televisi CNN, BBC, dan FOX. Promosi juga dilakukan lewat komunitas kapal pesiar internasional yang ada di Malaysia, Thailand, Singapura, Australia, dan Eropa.
Dadang memperkirakan sekitar 100 kapal pesiar yang akan tiba di Sabang saat pelaksanaan Sail Sabang pada 28 November – 5 Desember 2017. Diperkirakan kapal-kapal itu sebelumnya juga akan singgah di Kupang, Badas, Nusa Tenggara Barat, Banyuwangi, Karimunjawa, Belitung, Bintan, dan persinggahan lainnya.
"Jadi 'Sail Sabang' ini bagian dari pengembangan destinasi Sabang sebagai hub wisata bahari kelas dunia. kami sudah mengidentifikasi kegiatan-kegiatan untuk pengembangan Sabang selain Sail. Mulai dari pemasaran kami siapkan, destinasi kami siapkan. Tentunya harus kerja sama dengan pemkot, pemprov Aceh untuk sama-sama mengembangkan wisata bahari Sabang menjadi kelas dunia seperti harapan kita bersama, sehingga banyak mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara dan nanti devisa yang kita harapkan," papar Dadang.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah berharap acara ini bisa meningkatkan citra Aceh di mata internasional.
"Sail Sabang 2017 akan menyelenggarakan berbagai atraksi wisata menarik dengan berbagai startegi promosi dan pemasaran baik. Sail Sabang 2017 diharapkan mampu mengangkat pesona Sabang dengan berbagai keunggulan wisata baharinya sekaligus dapat meningkatkan kunjungan wisatan ke Sabang khususnya dan Aceh umumnya sebagai destinasi wisata halal terbaik," kata Zaini.
Hingga Juli 2016 sedikitnya ada 47 kapal pesiar yang masuk ke Sabang, dengan total wisatawan asing sebanyak 9.763 orang. Sebagian besar turis asing yang melancong ke Sabang memanfaatkan waktunya untuk menyelam. [fw/em]