Jus Kismis Beraroma Mint, Minuman Spesial Ramadan di Mosul

Seorang pria menuangkan jus kismis untuk keluarganya saat bersiap berbuka puasa di bulan suci Ramadan di Mosul Irak, 18 April 2021. (REUTERS / Khalid Al-Mousily)

Setiap tahun, pada bulan Ramadan, warga yang berpuasa di Mosul dapat bergembira menikmati minuman khas kota itu, jus kismis. Dijajakan oleh toko-toko kecil dan disajikan dengan aroma mint, minuman berwarna gelap itu laku dengan cepat begitu waktu berbuka tiba.

Tiada iftar tanpa jus kismis, kata pemilik toko Jus Kismis Taha, Ibrahim al-Hamdani, sewaktu ia dengan cermat mengawasi pegawainya mempersiapkan pembuatan minuman tersebut di Mosul, kota di bagian utara Irak.

"Bagi keluarga-keluarga asal Mosul, kalau tak ada jus kismis untuk berbuka atau acar, ya tidak ada iftar. Khususnya kismis, dengan kebab. Orang yang berpuasa ingin memulihkan kadar gula darahnya yang turun selama berpuasa,” jelasnya.

Toko jus Haj Zebala di Baghdad, 10 Juli 2015. (Foto: REUTERS)

Minuman spesial pada bulan Ramadan ini hadir di setiap meja sewaktu berbuka, ujarnya. Jus kismis yang terkenal ini laku keras selama bulan puasa.

Pembuatan minuman ini melewati proses panjang. Proses pembuatan minuman itu juga mencakup mencampurkan sejumlah kismis dan mint dengan takaran yang ia rahasiakan, dan kemudian dituangkan ke kantong-kantong dan saringan sebelum minuman itu siap untuk diberi campuran akhirnya, yakni gula dan pewarna makanan.

Hamdani mewarisi keterampilan dan resep membuat jus ini dari kakeknya. "Sebelum saya lahir, kakek saya biasa membuat jus kismis. Ini sudah berjalan lebih dari 70 atau 80 tahun. Wallahu’alam.”

Seorang petugas menyaring jus kismis di sebuah toko yang menyediakan jus kismis di Mosul, Irak, 17 April 2021. (REUTERS / Khalid Al-Mousily)

Ia mengatakan tidak banyak yang berubah dalam caranya memproduksi jus. Namun usahanya telah berkembang, dengan mempekerjakan 15 pegawai di tokonya dan di banyak lagi toko-toko cabangnya yang tersebar di Mosul.

Omar Faruq, salah seorang pegawai di toko Jus Kismis Taha mengemukakan, "Di toko yang memproduksi jus kismis ini, ada sekitar 14 atau 15 pegawai, jadi ada 15 keluarga yang hidup dari toko ini.”

Pandemi virus corona telah berdampak bagi siapapun. Tetapi kata Omar Faruq, kondisi tahun ini lebih baik daripada tahun lalu. Ketika pandemi merebak ke mana-mana pada tahun lalu, sedikit sekali yang bisa dikerjakan, namun sekarang perebakan virus telah mereda dan pekerjaan di toko tersebut membaik, lanjutnya.

Orang-orang membeli jus kismis untuk berbuka puasa di bulan suci Ramadan di Mosul, Irak, 17 April 2021. (REUTERS/Khalid Al-Mousily)

Kismis, yang berbahan baku anggur, diperoleh dari daerah setempat, di mana sebagian besar berasal dari kawasan pegunungan Kurdistan Irak di dekatnya, dan kemudian dibawa ke Mosul. Hamdani mengemukakan pelanggannya berasal dari berbagai penjuru Irak.

Salah seorang pelanggan Hamdani, pemilik minimarket di Mosul, Kifah al-Sheikh Ali, mengatakan bahwa minuman itu laku lebih banyak daripada minuman jus lainnya.

"Ia juga punya jus lainnya, seperti jus delima. Tetapi kalau kita bicara tentang jus, jus kismis yang nomor satu. Sebagai penjual, saya dapat menjual 100 kantong jus kismis, yang lainnya, hanya 30 kantong jus jeruk, sepuluh kantong jus delima, lima kantong jus lemon,” kata Kifah al-Sheikh Ali.

Jus kismis, jelas salah seorang distributor jus kismis di Mosul itu, adalah minuman dasar yang mengandung berbagai bahan yang sangat penting bagi tubuh dan kesehatan, dan rasanya sangat menyegarkan. [uh/ab]