Jutaan warga Amerika yang diberhentikan dari pekerjaan selama pandemi virus corona tidak bisa mendaftar untuk mendapatkan tunjangan pengangguran sejak ekonomi AS mengalami krisis, demikian menurut sebuah jajak pendapat yang dirilis pada Selasa (28 April) sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters.
Lembaga Kebijakan Ekonomi yang condong beraliran kiri, dalam jajak pendapat online memperoleh temuan, untuk setiap 10 orang yang berhasil mengajukan klaim pengangguran, tiga atau empat orang lainnya tidak bisa mendaftar dan dua lainnya belum pernah mendaftar di saat krisis ekonomi yang parah ini.
Statistik resmi AS menunjukkan 26,5 juta orang telah mengajukan tunjangan pengangguran sejak pertengahan Maret, serta memupuskan seluruh kemajuan dan kenaikan lapangan kerja yang terlama dalam sejarah AS.
Survei EPI menunjukkan tambahan 8,9 juta hingga 13,9 juta orang tidak terjangkau dari sistem, kata Ben Zipperer, penulis utama survei tersebut.
Pekerja yang menganggur dihadapkan pada situs web yang tidak berfungsi dan saluran telepon yang selalu sibuk, karena pemerintah negara bagian yang mengelola program kewalahan dibanjiri oleh pemohon tunjangan.
EPI mensurvei 24.607 pengguna internet dewasa AS yang mengisi Survei Google itu antara 13 April dan 24 April.
Jajak pendapat itu memiliki interval kepercayaan yang menjadi indikator keakuratan, plus-minus 1%. [my/jm]