Josh Feldman, yang tuli sejak lahir, menggunakan kaca mata yang bukan sekedar kaca mata, tetapi untuk membaca apa yang dikatakan orang kepadanya.
Kacamata ini memaparkan tampilan Augmented Reality (AR) yang bisa menampilkan semua jenis konten pada apa yang dilihat pengguna.
Sekarang Feldman bisa membaca transkripsi percakapan secara langsung.
Dan untuk pertama kalinya, ia bisa berbicara dengan seseorang tanpa melihat bibir mereka.
"Digunakan untuk bercakap-cakap dengan tidak memandang orang yang kita ajak bicara. Wow, saya kira orang-orang yang sulit mendengar akan memahami perasaan saya ketika saya melakukan percakapan itu, yang berlangsung sekitar lima menit. Saya bahkan tidak menoleh ke orang di sebelah kanan dan hanya melihat ke depan — Ini adalah momen yang mengubah hidup," ujar Feldman.
Perusahaan di balik solusi ini adalah XRAI Glass.
XRAI Glass menggunakan teknologi yang sudah ada sebelumnya — kacamata AR dan transkripsi audio — untuk menawarkan produk baru kepada orang tuli dan sulit mendengar.
Dan itu tidak terbatas pada percakapan langsung.
Berkat kacamatanya, Feldman juga bisa membaca percakapan yang dilakukannya lewat telepon.
Asisten pintar seperti Alexa atau Siri juga bisa dipahami oleh layanan transkripsi ini.
Dan pada Kamis, 17 November, perusahaan itu mengumumkan peluncuran teknologi asisten pribadi buatannya, "jauh lebih kuat & efektif daripada asisten suara yang ada saat ini," klaim XRAI Glass.
BACA JUGA: Persaingan Google dan Apple untuk Teknologi Augmented RealityPerusahaan teknologi rintisan ini mengatakan berpotensi mengubah kehidupan jutaan orang yang mengalami gangguan pendengaran.
Fitur baru juga mencakup dukungan sembilan bahasa dan terjemahan langsung, termasuk bahasa Mandarin, dan kemampuan untuk meringkas setiap konversi atau memutar ulang secara penuh.
Namun teknologi ini memiliki beberapa hambatan.
Transkripsi, berdasarkan layanan transkripsi Alexa Amazon, kesulitan memahami percakapan grup ketika orang berbicara satu sama lain.
Teknologi ini juga membutuhkan lingkungan yang cukup sepi agar bisa seakurat mungkin.
Dan pengguna juga harus mengatasi estetika kacamata AR.
"Gagasan bahwa seseorang mengenakan kacamata hitam dalam rapat, sepertinya agak aneh ya? Menurut saya ini baru permulaan," kata Feldman.
Versi gratis dari aplikasi ini sekarang tersedia, tetapi pengguna harus membayar hingga £49,99 ($59) per bulan untuk fitur premium seperti riwayat percakapan tak terbatas dan identifikasi pembicara.
"Kami meluncurkan produk yang minimal bermanfaat yang menjadi tolok ukur kami saat ini, dan kami tidak ingin keinginan untuk sempurna menjadi hambatan. Kami yakin sekarang ini benar-benar bermanfaat bagi banyak orang," tutur Scarfe, pendiri dan CEO, XRAI Glass.
Kacamata Nreal AR bisa dibeli secara terpisah seharga £340,99 ($404) tetapi hanya tersedia di beberapa negara.
Beberapa anggota Royal National Institute for Deaf People (RNID) telah menguji teknologi tersebut.
Organisasi ini tidak mendukung perusahaan atau produk individu, tetapi mendorong kemajuan teknologi seperti ini. [my/lt]