Kaisar Akihito mengatakan demikian dalam pidato Tahun Baru untuk negara itu hari Senin. Kaisar tampil di balkon anti peluru Istana Kekaisaran dengan keluarganya. Ia mengatakan kepada hadirin bahwa ia juga merasakan kepedihan negara itu akibat gempa bumi dan tsunami tanggal 11 Maret dan berharap untuk kepulihan negara itu.
Pantai timur laut Jepang dihantam gempa bumi berkekuatan 9.0 skala Richter, gempa terkuat yang pernah tercatat di Jepang, dan tsunami besar yang memicu krisis nuklir terburuk di dunia sejak terjadinya pelelehan reaktor di Chernobyl, Ukraina, 25 tahun sebelumnya.
Gempa dan tsunami tanggal 11 Maret di Jepang menyebabkan hampir 20.000 orang tewas atau hilang.
Dalam pidato Tahun Barunya, Kaisar Akihito mengatakan ia merasakan duka yang dalam atas tewasnya para korban dalam bencana tahun lalu, dan juga untuk orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat krisis nuklir yang terjadi kemudian.
Pembangkit nuklir Fukushima Dai-ichi mengalami pelelehan setelah tsunami menghancurkan generator pendukung di sarana itu. Beberapa pejabat pemerintah telah mengumumkan bahwa PLTN itu kini dalam keadaan stabil.
Kaisar Jepang Serukan Pemulihan dari Bencana Dalam Pidato Tahun Baru
Kaisar Jepang Akihito menyatakan harapannya bagi pemulihan Jepang dari bencana yang memporak-porandakan negara pulau itu tahun lalu.