Wakil Presiden Kamala Harris, Senin (26/4), akan menyampaikan kepada anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa saat ini adalah waktu bagi para pemimpin dunia untuk mulai bekerja serius tentang bagaimana mereka akan menanggapi pandemi global berikutnya.
Kamala akan melakukan pidato virtual keduanya di hadapan badan PBB sejak pelantikannya pada saat Amerika Serikat berhasil membuat kemajuan dalam program vaksinasi dan sebagian besar dunia berjuang untuk mendapatkan vaksin.
“Pada saat yang sama dunia bekerja untuk melewati pandemi ini, kita juga tahu bahwa kita harus bersiap untuk menghadapi pandemi berikutnya,” kata Kamala, berdasarkan kutipan pidato yang diperoleh Associated Press. Pidato tersebut akan dipandu oleh perwakilan tetap PBB untuk Argentina, Jepang, Norwegia, dan Afrika Selatan.
BACA JUGA: WHO Kembali Serukan Dunia Sumbangkan Vaksin kepada Negara MiskinPemerintahan Biden akan menandai 100 hari pertamanya menjabat pada minggu ini. Presiden Joe Biden dijadwalkan berpidato di depan Kongres pada Rabu (28/4) dan pasti akan menyoroti kemajuan yang telah dibuat pemerintahannya dalam menanggapi krisis kesehatan masyarakat terburuk di AS dalam lebih dari satu abad.
Kamala, menurut kutipan pidatonya, akan secara luas menguraikan bagaimana pemerintah AS dan negara lain harus mempertimbangkan untuk memfokuskan perhatian mereka. Langkah-langkah tersebut termasuk meningkatkan aksesibilitas ke sistem kesehatan, investasi dalam sains, petugas kesehatan dan kesejahteraan perempuan, dan peningkatan kapasitas untuk peralatan pelindung diri, dan pembuatan vaksin serta pengujian.
Kamala mengatakan banyak yang telah dipelajari selama setahun terakhir tentang kesiapsiagaan dan respons pandemi, tetapi tidak bijaksana untuk bersikap santai.
BACA JUGA: Uni Eropa Izinkan Warga AS yang Sudah Divaksin untuk Berkunjung“Kami telah diingatkan bahwa status quo tidak cukup baik, dan inovasi memang jalan ke depan,” kata Kamala.
Duta Besar Biden untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, juga dijadwalkan untuk menyampaikan sambutan pada acara virtual pada Senin (26/4) dan bermaksud menyerukan kepada negara-negara untuk "membangun arsitektur kesiapsiagaan pandemi untuk masa depan."
“Hal yang dapat diambil dari tahun lalu ini jelas: Dunia hampir tidak dapat bertahan dari pandemi ini,” kata Thomas-Greenfield dalam kutipan dari sambutannya yang telah dipersiapkan. “Kita harus siap untuk (pandemi) berikutnya,” katanya. [ah/ft]