Wakil Presiden AS Kamala Harris, pada Kamis (14/3), mengunjungi klinik kesehatan yang menawarkan layanan aborsi ketika berada di Minnesota untuk menyoroti semakin dibatasinya hak-hak perempuan, isu yang diyakini Partai Demokrat akan menggairahkan para pemilih pilpres AS pada November mendatang.
Kunjungan ke klinik aborsi, yang diyakini merupakan pertama kalinya oleh seorang presiden maupun wakil presiden AS yang sedang menjabat, dilakukan ketika Presiden Joe Biden menyoroti hak aborsi sebagai isu penting dalam menghadapi pilpres tahun ini.
Kunjungan Harris ke fasilitas Pusat Kesehatan St. Paul-Vandalia di Planned Parenthood disambut sekitar dua lusin pengunjuk rasa anti-aborsi yang berdemonstrasi di tepi jalan di luar fasilitas tersebut sambil membawa poster, yang di antaranya bertuliskan, “aborsi bukanlah layanan kesehatan.”
BACA JUGA: Imigrasi dan Hak Reproduksi: Isu Utama Biden dan Trump dalam Galang PemilihSetelah menyelesaikan tur yang tertutup untuk pers itu, Harris mengungkapkan bahwa perempuan di Amerika sedang melalui “penderitaan dalam diam” akibat serangan terhadap akses kesehatan mereka.
“Saat ini, di negara kita, kita sedang menghadapi krisis kesehatan yang sangat serius, dan krisis ini berdampak pada begitu banyak orang di negara kita,” katanya kepada wartawan.
“Saya berada di sini, di klinik kesehatan ini, untuk mengangkat upaya yang dilakukan di Minnesota sebagai sebuah contoh seperti apa kepemimpinan yang sebenarnya.”
Partai Demokrat berpendapat bahwa kebebasan pribadi bisa menjadi isu utama bagi perempuan, kelompok independen dan demografi pemilih lainnya yang sama-sama penting setelah Mahkamah Agung AS membatalkan putusan kasus Roe v. Wade yang menjamin hak aborsi di AS pada 2022. [rd/jm]