Kementerian Luar Negeri China, Jumat (5/5), dengan marah memprotes laporan intelijen Kanada yang menyatakan bahwa para diplomat China mencoba mengintimidasi seorang anggota parlemen Kanada atas kritiknya terhadap Beijing.
Komentar keras Beijing itu dinyatakan setelah Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada Kamis (4/5) memanggil Duta Besar China untuk Kanada, Cong Peiwu, dan mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk mengusir diplomat tersebut.
Laporan 2021 oleh Canadian Security Intelligence Service (CSIS), pertama kali muncul dalam sebuah artikel minggu ini di surat kabar Globe and Mail Toronto. Artikel itu mengatakan bahwa menurut badan intelijen Kanada itu, anggota parlemen oposisi Michael Chong dan kerabatnya di Hong Kong menjadi sasaran (intimidasi) setelah Chong mengkritik perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uyghur.
Laporan tersebut mengidentifikasi seorang diplomat China yang berbasis di Toronto yang diduga bertanggung jawab atas intimidasi tersebut.
BACA JUGA: Cek Fakta: China Ekploitasi Kunjungan PBB untuk Menyangkal Kekejaman di XinjiangBadan intelijen CSIS juga mengatakan Beijing telah mencoba mempengaruhi hasil pemilihan federal Kanada pada 2019.
Berbicara Kamis di depan anggota parlemen, Joly mengatakan campur tangan China seperti itu tidak dapat ditoleransi, dan dia meyakinkan parlemen bahwa akan ada tindakan, termasuk kemungkinan pengusiran diplomat.
Selama pengarahan rutin Jumat di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyebut tuduhan dalam laporan intelijen itu "sama sekali tidak masuk akal," "fitnah tak berdasar" dan "pencemaran." Dia mengatakan duta besar China, ketika dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Kanada, mengajukan protes keras.
Laporan itu juga kontroversial di kalangan politik Kanada. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan pada Rabu (3/5) bahwa dia pertama kali mendengar tentang ancaman terhadap Chong dan keluarganya dari laporan Globe and Mail.
Dia mengatakan ketika dia bertanya kepada CSIS, badan intelijen tersebut mengatakan bahwa informasi tersebut tidak memenuhi "standar kredibilitas" untuk diteruskan kepadanya.
Badan tersebut memang memberikan pengarahan kepada Chong pada tahun 2021, tetapi anggota parlemen tersebut mengatakan dia tidak diberi tahu tentang ancaman terhadap dia atau keluarganya, dengan mengatakan bahwa dia justru mengetahui hal itu secara detail dari laporan harian Globe and Mail.
Masalah ini menjadi pokok perdebatan di Parlemen Kanada, Kamis (4/5), karena anggota Partai Liberal Trudeau bersikeras bahwa Chong, anggota Partai Konservatif oposisi, selama ini sebenarnya telah mengetahui rincian laporan tersebut.
Pada Rabu (3/5), Trudeau bersikeras bahwa ke depan, laporan intelijen apa pun yang secara khusus menyebutkan ancaman terhadap anggota Parlemen atau keluarganya harus diangkat, dan pihak-pihak tersebut perlu diberi tahu.
Hubungan antara Kanada dan China telah tegang dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2021, China membebaskan dua warga Kanada – mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor – yang telah ditahan oleh China selama hampir tiga tahun.
Penangkapan mereka atas tuduhan spionase terjadi pada akhir 2018, kurang dari dua minggu setelah pihak berwenang Kanada menangkap pengusaha China dan eksekutif perusahaan Huawei, Meng Wanzhou dengan surat perintah penangkapan pemerintah AS terkait transaksi bisnis dengan perusahaan di Iran. [pp/ft]
Beberapa informasi untuk laporan ini diambil dari Associated Press, Reuters dan Agence France-Presse.