Seorang kandidat dalam pemilihan presiden Turki, hari Kamis (11/5) mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dari pencalonan. Itu sebuah langkah yang mungkin akan memperkuat penantang utama Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Muharrem Ince, pemimpin Partai Tanah Air yang beraliran kiri-tengah, adalah salah satu dari empat pesaing yang mencalonkan diri sebagai presiden Turki dalam pemilu 14 Mei. Pada waktu yang sama, Turki juga akan mengadakan pemilu parlemen.
Ince mendapat kecaman keras karena memecah pemungutan suara enam partai Aliansi Bangsa, yang bersatu dibalik pencalonan pemimpin partai oposisi utama Kemal Kilicdaroglu. Itu kemungkinan memaksa diadakannya pemilu presiden putaran kedua.
BACA JUGA: Presiden Turki Batalkan Kampanye karena Masalah Kesehatan"Saya mundur dari pencalonan," kata Ince kepada wartawan di depan markas partainya. "Saya melakukan ini untuk negara saya."
Erdogan, yang telah memimpin Turki sebagai perdana menteri dan presiden sejak 2003, menghadapi pemilu paling menantang dalam 20 tahun pemerintahannya. Jajak pendapat memberi Kilicdaroglu sedikit unggul atas Erdogan, meskipun tidak ada kandidat yang diharapkan bisa mengumpulkan lebih dari 50% suara yang diperlukan untuk terpilih di putaran pertama.
Ince mengumpulkan sekitar 8% suara, ketika pencalonannya pertama kali diumumkan. Namun menurut survei opini, tingkat ketenarannya turun sekitar 2%. [ps/ka]