Setelah berkonsultasi dengan 16 gubernur negara bagian Jerman, Kanselir Jerman Angela Merkel, Rabu (30/9) mengumumkan beberapa pembatasan baru terkait jumlah orang yang boleh berkumpul untuk mencegah kenaikan angka infeksi virus corona.
Dalam sebuah jumpa pers di Berlin setelah melakukan pertemuan virtual dengan para gubernur, Merkel mengatakan, dia hendak bertindak per negara bagian dalam rangka menanggapi virus. Di negara bagian yang perebakan virusnya meningkat dia akan menanggapinya tetapi dia tidak berniat untuk menutup seluruh negara. Ditambahkannya, penutupan seluruh negara merupakan langkah yang akan dihindarinya dengan segala cara.
"Untuk mencapai ini, kita harus memiliki beberapa standar minimum untuk frekuensi infeksi tertentu," kata Merkel.
BACA JUGA: Lufthansa Berencana PHK Pegawai, Perluas Tes COVID-19Kanselir Jerman menyampaikan tempat-tempat di mana terdapat lebih dari 35 infeksi baru per 100.000 penduduk dan tercatat dalam kurun seminggu, jumlah orang yang menghadiri pertemuan di fasilitas umum atau tempat sewaan harus dibatasi hingga 50 dan paling banyak 25 orang yang boleh hadir pada acara di rumah-rumah pribadi.
Ia menambahkan di tempat-tempat dimana infeksi sedikitnya mencapai 50 kasus per 100.000 penduduk, jumlah orang berkumpul itu harus dikurangi masing-masing menjadi 25 dan 10 orang saja.
Merkel memperkirakan tingkat infeksi itu akan meningkat karena perubahan cuaca dan lebih banyak warga akan menghabiskan waktu di dalam rumah. Ditambahkan juga jumlah infeksi harian dapat bertambah menjadi 19.200 dalam kurun tiga bulan jika laju infeksi seperti ini terus berlanjut.
"Inilah yang menggarisbawahi urgensi bagi kita untuk bertindak," kata Merkel.
Kanselir juga menganjurkan agar jangan melakukan perjalanan ke daerah-daerah berisiko tinggi di Eropa dalam beberapa bulan mendatang, katanya, tinggal di Jerman adalah pilihan yang baik. Ia mengemukakan negara-negara Eropa yang berisiko rendah seperti Italia mungkin menjadi pilihan yang baik, dan dia mencatat jumlah infeksi COVID-19 sangat rendah saat ini di sana dan "mereka bertindak sangat hati-hati."
Universitas Johns Hopkins melaporkan Jerman menyaksikan lebih dari 289.000 kasus virus corona terjadi di Jerman dan lebih dari 9.450 kematian. [mg/jm]