Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Kamis (28/9) bahwa pemerintahan Jerman telah berhasil “menyetujui dasar-dasar mekanisme solidaritas Eropa” mengenai reformasi suaka Uni Eropa.
Scholz berbicara pada konferensi pers bersama Presiden Kazakhstan Kassim Jomart Tokayev.
“Kami sudah mengatakan dengan sangat jelas bahwa kami mendukung semua pihak di Eropa, yang ingin memajukan perlindungan perbatasan sebagai isu penting di negara mereka,” kata Scholz.
Akan tetapi, “Kami mengeluhkan fakta bahwa ada banyak orang yang sebelumnya sudah ke negara-negara lain di Eropa, lalu ke Jerman untuk pertama kalinya dan mendaftarkan diri di sana dan mengikuti prosedur suaka di sana.”
BACA JUGA: Italia Perketat Hukum Suaka di tengah Lonjakan Kedatangan MigranScholz mengatakan itu sebabnya mekanisme solidaritas sangatlah penting, dan juga pemahaman bahwa negara-negara Uni Eropa yang berbatasan dengan negara non-UE juga harus bisa memiliki perlindungan perbatasan yang memadai.
Scholz juga mengatakan bahwa Jerman “tidak akan menghalang-halangi” dilakukannya negosiasi dengan parlemen UE.
Lebih dari 220.000 orang mendaftarkan diri untuk memperoleh suaka di Jerman dari Januari hingga Agustus. Sebagian besarnya berasal dari Suriah, Afghanistan, Turki, Moldova dan Georgia.
Secara keseluruhan pada 2022, sebanyak 240.000 orang mendaftar suaka di Jerman.
Jerman juga telah menerima lebih dari satu juta warga Ukraina sejak pecahnya perang tahun lalu. [rd/jm]