Setelah satu menit mengheningkan cipta untuk mantan Presiden Parlemen Uni Eropa David Sassoli di parlemen Jerman, Rabu (12/1), Kanselir Olaf Scholz mendukung seruan mandat vaksin. Para anggota parlemen diperkirakan mulai memperdebatkan RUU sebelum akhir bulan ini.
Jajak pendapat menunjukkan mayoritas masyarakat Jerman mendukung vaksinasi wajib COVID-19, akan tetapi kelompok minoritas yang vokal menentang gagasan tersebut.
"Saya, misalnya, menganggap perlu dan akan secara aktif berkampanye untuk itu," kata Scholz kepada anggota DPR di Parlemen di Berlin.
BACA JUGA: Presiden Parlemen Uni Eropa, David Sassoli Meninggal Dunia"Tidak ada keputusan yang dibuat hanya untuk diri sendiri, dan itulah mengapa vaksinasi wajib juga penting," tambahnya.
Kanselir Jerman Scholz juga mengomentari krisis di Ukraina. Ia mengatakan bahwa situasi itu menjadi "ancaman serius bagi keamanan di Eropa".
"Pengerahan pasukan ke perbatasan Ukraina seharusnya menimbulkan kekhawatiran. Saya pribadi, sangat sangat khawatir," Scholz menegaskan.
Ia menambahkan bahwa Eropa harus kembali ke situasi yang menghargai deklarasi bersama "bahwa perbatasan Eropa tidak akan lagi dipindahkan, sehingga integritas teritorial tiap negara tetap terjaga." [mg/ka]