Desember adalah bulan tersibuk dalam setahun bagi elf Riitta. Ia bekerja di kantor pos di Santa Claus Village, taman hiburan yang didedikasikan untuk Sinterklas, di ibu kota Lapland, Rovaniemi.
Pada bulan Desember, sekitar 6.000 orang setiap hari datang untuk membeli perangko dan mengirimkan surat yang berisi daftar keinginan mereka. Ia juga menerima rata-rata 30.000 surat setiap hari, yang harus dibuka dan dibacanya bersama peri-peri lain atas nama Sinterklas.
Your browser doesn’t support HTML5
Saking banyaknya surat yang masuk, menurut Riitta, surat yang dikirim terlalu dekat dengan hari Natal terkadang terlambat sampai di tangan Sinterklas sehingga tak sempat dibaca para asistennya yang biasa dikenal dengan sebutan elf.
Namun ia memastikan agar anak-anak tidak khawatir, karena surat mereka pasti dibaca, meski mungkin setelah musim dingin berakhir.
Riitta telah membaca puluhan ribu surat, dan kali ini ia menyempatkan diri membaca surat seorang anak Ukraina. "Halo, Sinterklas. Saya Diana. Saya berumur 10 tahun, dan saya ingin memiliki tas yang terbuat dari manik-manik. Dan terlebih lagi, saya ingin perang segera berakhir," sebutnya.
Surat itu dilengkapi dengan gambar tas yang terbuat dari manik-manik dan ditulis dalam bahasa Ukraina dan Inggris.
Riitta mengatakan meskipun Sinterklas dan para asistennya itu tidak berpolitik, mereka semua berharap perang diakhiri dan mendukung perdamaian dunia.
Di pojok kantor pos yang ramai itu, ada meja penuh anak-anak dan orang tua yang sedang menulis surat.
Emmy dan Isabelle, masing-masing berusia sembilan dan empat tahun, bersama orang tua mereka berkunjung dari Sydney, Australia. Emmy mengatakan,“Saya hanya meminta beberapa barang, yakni sisir rambut baru dan anting-anting baru.”
Adiknya, Isabelle, berharap mendapatkan mainan telur dan seekor kuda. Martin Williams, yang terbang bersama istri dan anak-anaknya, dari Wales, Inggris, terkejut dengan popularitas kantor pos itu.
"Kami sebenarnya belum membuat daftar keinginan apa pun. Kami baru saja sampai di sini dan sedang berusaha mencari tahu. Kami sepertinya harus menunggu hingga suasana kantor pos ini sepi. Saya dan anak-anak akan kembali nanti dan menulis surat untuk Sinterklas,” jelasnya.
Sementara Riitta melanjutkan tugasnya membaca surat-surat yang tak ada habisnya, Sinterklas dikabarkan siap berkeliling untuk membagi-bagiakan hadiah ke berbagai penjuru dunia bersama Rudolf dan rusa-rusa kutub lainnya.
Percaya atau tidak, orang-orang bilang Sinterklas terkadang terlihat di hutan bersalju Lapland. [ab/uh]