Petugas SAR dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap 42 orang penumpang dan Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Feri KMP Bandeng yang dilaporkan tenggelam pada Rabu sore (15/8) di perairan Loloda Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan kelas B Ternate, Muhammad Arafah melalui sambungan telepon kepada VoA memastikan kebenaran tenggelamnya kapal Feri KMP Bandeng itu.
“Sudah A1 (benar), sudah fakta Pak. Kondisi penumpang dan ABK sampai saat ini masih pencarian di lokasi. Kami terhalang komunikasi dengan tim yang dilapangan karena sinyal kadangkala dapat, kadangkala juga tidak diterima sama mereka,” ungkap Arafah.
KMP Bandeng diketahui bertolak dari Pelabuhan Tobelo Halmahera Utara pada Selasa malam (14/8) menuju Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Kapal itu disebutkan memuat 12 kendaraan roda dua, serta 12 truk berukuran sedang dan besar. Selain itu terdapat 24 orang penumpang dan 18 ABK yang keberadaannya hingga laporan ini disusun pada Rabu malam disebutkan masih belum ditemukan.
“Kalau informasi yang kami dapat itu 42 orang. ABK 18 orang, penumpang 24 orang,” tambah Arafah.
Upaya pencarian terhadap Penumpang dan ABK KMP Bandeng melibatkan personel dari Basarnas, TNI Angkatan Laut, dan Polairud menggunakan Kapal KN Pandudewanata milik Basarnas dan 2 kapal lainnya. [yl/em]