Sekitar 50 migran hilang setelah perahu mereka terbalik sekitar 100 kilometer selatan Pulau Canary, El Hierro, Spanyol, di Samudera Atlantik, demikian laporan beberapa media Spanyol pada Senin (29/4).
Layanan penyelamatan laut nasional mengatakan salah satu helikopternya menyelamatkan sembilan orang yang ditemukan berpegangan pada perahu pada Senin pagi, setelah ada panggilan peringatan dari sebuah kapal dagang di daerah itu.
Kantor berita pemerintah Efe mengatakan setelah dipindahkan ke bandara El Hierro, para migran yang diselamatkan itu melaporkan bahwa kelompok mereka yang berjumlah 60 orang telah berlayar sembilan hari yang lalu, dan bahwa kapal kayu beratap terbuka itu mengalami masalah Sabtu (27/4) lalu.
Tim SAR tidak dapat mengatakan berapa banyak orang yang mungkin berada di kapal tersebut dan tidak ada seorang pun yang dapat dimintai komentarnya di kantor polisi Garda Sipil di ibu kota Pulau Canary, Santa Cruz de Tenerife.
Efe mengatakan para migran tersebut berasal dari sub-Sahara. Tidak ada perincian dari negara mana mereka berlayar.
Setiap tahun puluhan ribu migran dari negara-negara sub-Sahara yang melarikan diri dari kemiskinan, konflik dan ketidakstabilan di Afrika Barat mencoba mencapai Spanyol dengan menggunakan perahu.
Sebagian besar berangkat dengan kapal terbuka besar ke Kepulauan Canary di Atlantik, sementara yang lain dari Maroko, Aljazair, dan negara-negara Timur Tengah lainnya, untuk mencoba menyeberangi Laut Tengah dan Samudra Atlantik menuju ke daratan Spanyol. Ribuan orang tewas dalam perjalanan yang berbahaya itu.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengatakan 16.621 migran tiba di Spanyol dengan perahu antara 1 Januari dan 15 April lalu, atau naik 11.681 orang pada periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar tiba melalui rute Pulau Canary. [em/ka]