Kapal selam bertenaga nuklir milik Rusia dan sejumlah kapal angkatan laut lainnya tiba di Kuba pada Rabu (12/6). Armada ini berkunjung selama lima hari di negara komunis di lepas pantai Florida, sebagai unjuk kekuatan di tengah meningkatnya ketegangan Amerika Serikat dengan Rusia.
Kapal selam Kazan, yang menurut Kuba tidak membawa senjata nuklir, dikawal oleh kapal fregat Admiral Gorshkov, dan juga kapal tanker serta kapal tunda penyelamat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebelum memasuki pelabuhan Havana, kapal-kapal ini “menyelesaikan latihan dalam penggunaan senjata rudal berpresisi tinggi”.
Pengerahan militer Rusia yang tidak biasa dilakukan begitu dekat dengan wilayah Amerika Serikat – khususnya kapal selam yang sangat kuat – dilakukan di tengah ketegangan besar terkait perang di Ukraina, di mana pemerintahan yang di dukung Barat berperang melawan invasi Rusia.
Pengerahan kapal itu juga bertepatan dengan pertemuan di Moskow, antara Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez, dan rekannya dari Rusia, Sergei Lavrov, pada Rabu. Pertemuan dilakukan seiring upaya dua mantan sekutu era Perang Dingin itu memperkuat hubungan mereka.
BACA JUGA: Kuba Rayu Orang-orang Rusia dan China untuk Hidupkan Pariwisata yang LesuDalam pertemuan itu, Rodriguez mengekspresikan “penolakan atas ekspansi NATO ke arah perbatasan Rusia” dari pemerintah Kuba. Dia mengatakan bahwa hal itu “mengarah pada konflik terkini di Eropa, dan khususnya antara Rusia dan Ukraina,” menurut pernyataan dari kementerian luar negeri Kuba.
Dia juga mendesakkan “solusi diplomatik yang konstruktif dan realistis” bagi krisis ini.
Kapal selam Kazal dan fregat Admiral Gorshkov, yang merupakan salah satu kapal perang Rusia paling modern, bisa dilihat tidak jauh dari Havana, yang hanya sekitar 145 kilometer dari ujung negara bagian Florida di AS.
Kapal tanker Pashin dan kapal penyelamat, mengibarkan bendera tiga warna Rusia yaitu putih, biru dan merah, memasuki pelabuhan itu pada Rabu pagi, seorang reporter kantor berita AFP mengatakan itu.
“Dalam beberapa hari ke depan, kru kapal-kapal itu dan kapal-kapal pendukung akan ambil bagian dalam sejumlah acara resmi, kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan oleh agensi berita Interfax.
Hubungan Bersejarah
Militer Kuba mengatakan bahwa kunjungan oleh detasemen angkatan laut ini “sepenuhnya memenuhi aturan internasional” dan merupakan pengakuan “hubungan persahabatan yang bersejarah” antara Havana dan Moskow.
Seorang juru bicara dari Komando Selatan Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Kami tidak terkejut atas hal ini mengingat sejarah panjang Rusia melakukan kunjungan ke Kuba. Sementara postur pasukan kami tidak berubah, kami tetap fokus sepenuhnya pada misi pertahanan nasional kami.” [ns/ka]