Kapal Terakhir Pembawa Biji-bijian Berdasarkan Perjanjian Program Ekspor Tinggalkan Ukraina

Sebuah kapal kargo mengangkut biji-bijian di Izmail, 700 kilometer barat daya Kiev, Ukraina, Rabu, 26 April 2023. (AP/Andrew Kravchenko)

Perundingan yang diharapkan akan memperpanjang kesepakatan untuk mengizinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina menghadapi tenggat Kamis (18/5) yang ditetapkan Rusia. Kapal terakhir yang diizinkan mengangkut biji-bijian itu telah meninggalkan Ukraina hari Rabu.

Rusia mengeluh kesepakatan untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian dan pupuknya belum dipenuhi.

Rusia pada Maret lalu setuju untuk memberikan perpanjangan 60 hari bagi Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam, yang sejak Agustus lalu telah memungkinkan apa yang disebut PBB sebagai pengiriman penting biji-bijian ke pasar dunia.

Stephane Dujarric

Para pejabat PBB pekan ini mengatakan pembicaraan untuk memperpanjang kesepakatan setelah tenggat hari Kamis masih berlangsung.

“Kami jelas sedang berada dalam tahap yang sulit,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric hari Selasa.

Tanpa ada kesepakatan, pusat bersama yang dibentuk untuk memantau program tersebut tidak akan mengizinkan kapal-kapal baru beroperasi sejak 4 Mei lalu.

Pertahanan udara Kyiv

Sementara itu militer Ukraina, Rabu (17/5) mengesampingkan kekhawatiran mengenai klaim Rusia bahwa sebuah rudal hipersonik Rusia telah menghancurkan baterai (unit tembak) rudal Patriot yang dipasok AS dalam serangkaian serangan udara terhadap Kyiv.

BACA JUGA: Kyiv Katakan Tembak Jatuh Enam Rudal Hipersonik Rusia

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ihnat mengatakan kepada televisi Ukraina dan kantor berita AFP agar “tidak khawatir” mengenai nasib baterai Patriot tersebut. “Patriot itu berfungsi,” kata Ihnat, menurut AFP.

Reuters dan CNN mengutip para pejabat AS yang mengatakan baterai itu kemungkinan besar rusak akibat serangan Rusia pada hari Selasa.

Para pejabat Ukraina mengatakan sistem pertahanan udara menembak jatuh seluruh 18 rudal yang ditembakkan Rusia ke arah Kyiv.

Sekutu-sekutu Barat Ukraina telah memasok sistem pertahanan udara canggih, termasuk rudal Patriot buatan AS, dan sistem tersebut telah membantu Kyiv terhindar dari kerusakan meluas seperti yang terlihat di berbagai tempat lain di negara itu. [uh/lt]