Kota terbesar Pakistan, Karachi, hari Jumat lumpuh sementara para pihak berwajib bersiap-siap menghadapi kemungkinan kekerasan akibat terbunuhnya seorang politisi Pakistan yang tinggal di pengasingan di London. Banyak toko dan restoran di Karachi masih tutup hari ini setelah pengumuman masa berkabung selama 10 hari.
Mayat Imran Farooq, anggota Gerakan Quami Mutttahida (MQM) ditemukan dengan beberapa luka tikam dan cedera pada kepala Kamis malam. MQM yang berbasis di Karachi adalah bagian dari koalisi pemerintah federal dan di provinsi Sindh.
Seorang anggota senior MQM Farooq Sattar tidak mau berspekulasi mengenai motif pembunuhan itu dan hanya mengatakan, MQM akan menunggu hasil penyidikan polisi. Polisi Inggris mengatakan belum ada tersangka pelaku pembunuhan yang ditangkap.
Imran Farooq sudah bertahun-tahun tidak aktif dalam kegiatan politik praktis. Ia memperoleh suaka politik di Inggris 11 tahun yang lalu setelah pemerintah Pakistan menuduhnya melakukan berbagai tindak kejahatan. Ia telah membantah tuduhan-tuduhan itu.