Karantina Wilayah Dilonggarkan, Jutaan Orang di Spanyol ke Luar Rumah

Orang-orang berolahraga di pinggir laut di Barcelona, Spanyol, Sabtu, 2 Mei 2020. (Foto: AP)

Jutaan orang turun ke jalan-jalan Sabtu (2/5) di Spanyol untuk pertama kalinya dalam tujuh minggu setelah pemerintah mulai melonggarkan pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan wabah virus corona.

Para pejalan kaki, pesepeda dan peseluncur ombak bergegas ke luar ruangan dalam periode empat jam pada pagi hari, sebelum orang-orang di atas usia 70 tahun diperbolehkan keluar ruangan selama dua jam. Anak-anak di bawah usia 14 tahun diperbolehkan ke luar ruangan dari tengah hari hingga pukul 7 malam.

"Kita merasakan hasil dari pengorbanan yang kita buat selama minggu-minggu yang panjang," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

BACA JUGA: Corona Perburuk Tingkat Pengangguran di Spanyol

Di tempat lain di Eropa, para menteri Prancis mengumumkan negara itu akan memperpanjang keadaan darurat selama dua bulan lagi hingga 24 Juli. Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan perpanjangan itu "sangat diperlukan" dan akan "menjamin" bahwa Prancis akan bisa merespon isu-isu terkait virus dengan cepat.

India mengatakan Jumat (1/5) akan memperpanjang karantina wilayah (lockdown) lima minggu hingga setidaknya 17 Mei, setelah wabah baru-baru ini di sejumlah negara bagian seperti Maharashtra. Negara itu melaporkan jumlah kematian terbesar dalam satu hari yaitu sebanyak 2.293 orang pada Jumat (1/5).

Di AS, lebih dari separuh dari 50 gubernur negara bagian telah mengambil langkah untuk melonggarkan sebagian aturan karantina wilayah, sambil berharap agar pertambahan infeksi tidak memicu penutupan bisnis lagi, meskipun AS terus menjadi negara dengan jumlah infeksi dan kematian terbanyak. [vm/ft]