Para pemimpin dari seluruh dunia menyampaikan penghormatan bagi mantan Presiden Israel dan Perdana Menteri Shimon Peres yang meninggal dunia hari Rabu pada usia 93 tahun.
Peres yang karir layanan publiknya sepanjang sejarah negara Israel sendiri mengalami stroke dua minggu lalu. Ia menjabat hampir semua posisi politik penting Israel sepanjang karirnya yang panjang termasuk dua kali menjadi perdana menteri, presiden, menteri pertahanan dan menteri luar negeri.
Peres adalah anggota parlemen yang paling lama menjabat dalam sejarah Israel, menduduki kursi di Knesset selama 48 tahun.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Peres mengabdikan hidupnya bagi kedaulatan rakyat Israel.
“Sebagai sosok yang memiliki visi, pandangannya terarah pada masa depan” katanya. Sebagai sosok keamanan, ia membentengi kekuatan Israel dengan berbagai cara, sebagian bahkan sampai sekarang masih belum diketahui. Sebagai sosok perdamaian, ia bekerja sampai akhir hayatnya untuk berekonsiliasi dengan negara-negara tetangga kita demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita”.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan kesedihannya atas kematian Peres dalam sebuah pernyataan Rabu siang yang mengatakan Peres “melakukan upaya-upaya tekun untuk mencapai perdamaian dari perjanjian Oslo sampai akhir hayatnya”.
Tapi kelompok militan Palestina Hamas menyampaikan kegembiraan atas kematiannya.
Presiden Amerika Barack Obama mengatakan tidak seorangpun berbuat lebih banyak dari pada Peres untuk membangun aliansi antara Amerika dan Israel dan menggambarkannya sebagai seseorang yang memaksa orang untuk berbuat lebih banyak dari diri mereka sendiri. [my/ds]