Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan pembom bunuh diri yang menewaskan mantan presiden Burhanuddin Rabbani di rumahnya di Kabul hari Selasa menggunakan pesan perdamaian palsu dari Taliban untuk mendapatkan akses kepadanya.
Rabbani, kepala Dewan Tinggi Perdamaian Afghanistan, tewas ketika penyerang meledakkan bahan peledak yang disembunyikan dalam sorbannya. Rabbani memimpin upaya-upaya menemukan solusi politik bagi perang 10-tahun di Afghanistan
Presiden Karzai hari Kamis mengatakan, kepada para pejabat pembom bunuh diri itu telah menyampaikan pesan audio mengenai maksud tawaran perdamaian dari Taliban. Karzai mengatakan telah mendengarkan pesan itu sebelum berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB. Karzai mempersingkat lawatannya ke Amerika setelah pembunuhan Rabbani.
Presiden Karzai mengatakan penasihatnya, Masoom Stanekzai, yang terluka dalam serangan itu, memberinya pesan audio tersebut. Para pejabat mengatakan Rabbani bergegas pulang dari kunjungan ke Iran untuk menemui orang yang mengaku sebagai utusan Taliban itu.
Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani berkunjung ke Kabul hari Kamis untuk menyampaikan belasungkawa dan menghadiri pemakaman Rabbani hari Jumat.
Seorang juru bicara badan intelijen Afghanistan, Shafiqullah Tahiri, hari Kamis mengatakan para pejabat yakin badan pimpinan Taliban, Quetta Shura, berada di balik pembunuhan itu.
Ada informasi yang saling bertentangan mengenai klaim tanggung jawab. Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada kantor berita Reuters kelompok itu melakukan serangan, tetapi juru bicara Taliban lainnya menyangkal klaim tersebut dan mengatakan kelompok pemberontak itu tidak akan mengomentari pembunuhan Rabbani.