Serangan udara pasukan koalisi pada hari Sabtu malam (26/5), menurut pejabat lokal telah menewaskan sebuah keluarga yang terdiri dari delapan orang.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah memerintahkan diadakannya penyelidikan atas serangan udara pasukan koalisi yang menurut pejabat lokal menewaskan sebuah keluarga yang terdiri dari delapan orang.
Kata jurubicara pemerintah propinsi kepada VOA, serangan udara pasukan koalisi Sabtu malam itu menewaskan seorang laki-laki, istri dan enam orang anak mereka di distrik Gerda Serai. Jurubicara itu menambahkan, orang itu tidak terkait kelompok pemberontak manapun atau ikut dalam kegiatan anti-pemerintah.
Kata jurubicara pasukan NATO, pasukannya terlibat tembak menembak dengan pemberontak di kawasan itu dan minta bantuan serangan udara. Ia mengatakan, NATO sedang menyelidiki apakah ada warga sipil yang tewas dalam operasi itu.
Jumlah korban sipil yang besar merupakan sumber ketegangan antara pemerintah Afghanistan dan pasukan koalisi di negeri itu. Serangan udara NATO di propinsi Kapisa di timur laut tahun ini menewaskan delapan orang anak-anak.
Tahun 2011 lalu, jumlah korban sipil naik tajam. 75 persen lebih dari 3.000 korban sipil katanya disebabkan serangan pemberontak dan 14 persen karena serangan pasukan internasional dan pasukan Afghanistan.
Kata jurubicara pemerintah propinsi kepada VOA, serangan udara pasukan koalisi Sabtu malam itu menewaskan seorang laki-laki, istri dan enam orang anak mereka di distrik Gerda Serai. Jurubicara itu menambahkan, orang itu tidak terkait kelompok pemberontak manapun atau ikut dalam kegiatan anti-pemerintah.
Kata jurubicara pasukan NATO, pasukannya terlibat tembak menembak dengan pemberontak di kawasan itu dan minta bantuan serangan udara. Ia mengatakan, NATO sedang menyelidiki apakah ada warga sipil yang tewas dalam operasi itu.
Jumlah korban sipil yang besar merupakan sumber ketegangan antara pemerintah Afghanistan dan pasukan koalisi di negeri itu. Serangan udara NATO di propinsi Kapisa di timur laut tahun ini menewaskan delapan orang anak-anak.
Tahun 2011 lalu, jumlah korban sipil naik tajam. 75 persen lebih dari 3.000 korban sipil katanya disebabkan serangan pemberontak dan 14 persen karena serangan pasukan internasional dan pasukan Afghanistan.