130 Kasus Baru, Total Positif Corona Kini Capai 1.285 Orang

Seorang petugas medis mengecek peralatan medis di rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 di Wisma Atlet, Kemayoran. (Foto: Antara via Reuters)

Kasus baru virus corona di Indonesia Minggu (29/3) bertambah 130 orang. Penambahan kasus baru ini selaras dengan angka kematian yang terus bergerak.

Hari demi hari, orang yang terjangkit virus corona di Tanah Air terus bergerak. Dilaporkan oleh juru bicara penanganan kasus virus corona Dr. Achmad Yurianto, ada 130 pasien positif baru. Total kasus pun dikukuhkan menjadi 1.285 orang.

Perlahan namun pasti, hampir setiap hari ada penambahan pasien yang sembuh dari Covid-19. Sebanyak lima orang dinyatakan pulih dari virus ini, sehingga total keseluruhan yang sembuh adalah 64 orang.

Namun 12 orang tidak mampu bertahan. Angka kematian pun menjadi 114 orang.

Penambahan kasus baru positif virus corona terbanyak masih terdapat di DKI Jakarta dengan 48 orang. Kasus di DKI pun menjadi 675 orang. Kasus paling banyak juga terjadi di wilayah Jawa Barat. Minggu (29/3) terdapat 30 kasus positif, sehingga total kasus di Jawa Barat pun menjadi 149 orang. Ditambahkannya, sampai saat ini pihaknya sudah memeriksa lebih dari 6.500 spesimen di seluruh Tanah Air.

Juru bicara untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dan juru bicara BNPB Agus Wibowo saat menggelar konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta. (Foto: VOA/Sasmito)

Dengan penambahan kasus baru setiap hari, kata Yuri, ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang tidak melakukan berbagai anjuran pemerintah, seperti menjaga jarak aman atau physical distancing antara satu dengan lainnya minimal 1,5 meter, tinggal di rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan tidak sering menyentuh wajah.

Menurutnya, hal tersebut penting untuk dilakukan agar penularan tidak semakin meluas. Yuri juga menegaskan, hendaknya sesama masyarakat saling membantu mengatasi pandemi global ini. Antara lain dengan tidak mengucilkan anggota masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk bisa sembuh. Dukungan antara satu dengan yang lain, menurut Yuri bisa membantu dalam proses penyembuhan.

BACA JUGA: Masa Tanggap Darurat Corona di Jakarta Diperpanjang Hingga 19 April

“Mari sekali lagi kita lindungi yang sakit, jangan didiskriminasikan, jangan distigmatisasi, tapi lindungi dia agar bisa melaksanakan isolasi diri dengan baik di rumahnya. Bukan dikucilkan tetapi dibantu agar dia betul-betul bisa melaksanakan isolasi diri dengan sebaik-baiknya. Kemudian untuk yang sehat juga harus dilindungi jangan sampai sakit. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama patuhi inilah kunci keberhasilan kita untuk mengendalikan penyakit ini. Kita tidak punya cara yang lain,” jelasnya.

Isolasi mandiri yang dilakukan di rumah menjadi penting, karena perawatan di rumah sakit hanya diperuntukan bagi beberapa tipe pasien, seperti pasien yang tidak memungkinkan melakukan isolasi diri sendiri di rumah, lalu untuk kelompok pasien rentan lainnya seperti orang tua, atau orang dengan penyakit bawaan kronis lainnya.

“Diabetes, hipertensi, kelainan jantung, kelainan paru-paru dan sebagainya. Inilah yang membutuhkan layanan perawatan yang maksimal, dan inilah yang kita siapkan untuk di rumah sakit,” tambahnya.

5.816 Orang Mendaftar sebagai Relawan Covid-19

Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) Dandi Prasetia mengatakan sejak dibukanya pendaftaran secara daring mulai Rabu (25/3) hingga tanggal 28 Maret pukul 17.00 WIB, sebanyak 5.816 orang telah mendaftarkan diri sebagai relawan.

Dari 5.816 orang yang telah mendaftar itu, relawan yang mendaftarkan diri untuk tenaga non medis mencapai 4.008 orang. Sedangkan untuk relawan medis dan tenaga medis sebanyak 1.808 orang.

Seorang petugas medis mengenakan pakaian hazmat menyemprotkan disinfektan di sebuah masjid di tengah wabah virus corona, di Jakarta, 13 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Menurut data yang masuk, para relawan tersebut mendaftar dari berbagai wilayah di Indonesia. Provinsi Jawa Barat menjadi daerah terbanyak yang mendaftar yakni mencapai 1.445 orang. Berikutnya dari wilayah Jawa Timur sebanyak 559 orang, Banten 402 orang dan Jawa Tengah 348 orang.

"Terbanyak kedua dari DKI Jakarta yakni sebanyak 1.384 orang," ujarnya.

Sedangkan dari segi usia, para relawan yang paling banyak mendaftar berasal dari kelompok usia produktif yakni 19-30 tahun yang terdiri dari 2.364 laki-laki dan 1.856 perempuan.

BNPB sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah membuka pendaftaran untuk para relawan sejak (25/3). Pendaftarannya bisa dilakukan melalui laman deskrelawanpb.bnpb.go.id/covid-19. [gi/em]