Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Gorontalo, Dr. Triyanto Bialangi, mengatakan peningkatan jumlah kasus positif di provinsi itu dalam dua hari terakhir menyebabkan Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo dinyatakan sebagai zona merah atau kawasan dengan risiko tinggi penularan.
Menurutnya, pada 21 Juni 2021 terdapat 66 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction). Secara kumulatif, total jumlah kasus COVID-19 di provinsi itu berjumlah 5.690 orang, 183 di antaranya meninggal dunia.
“Kami berharap masyarakat di Gorontalo agar tetap menjaga protokol kesehatan. Kasus ini secara kumulatif di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Tidak ketinggalan juga Gorontalo sama pada minggu-minggu terakhir ini terjadi peningkatan kasus yang signifikan, “ kata Triyanto Bialangi, dalam konferensi pers daring, Selasa (22/6).
Triyanto memaparkan saat ini ada total 148 orang yang masih dirawat. Perinciannya, 51 orang menjalani karantina mandiri; 38 menjalani karantina oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, 35 orang di karantina di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Bonebolangi; dan 48 orang dirawat di rumah sakit.
Wilayah yang masuk zona kuning atau berisiko rendah adalah Kabupaten Gorontalo Utara, Boalemo dan Pohuwato.
Satgas COVID-19 juga meningkatkan upaya pelacakan kontak erat untuk mendapatkan kasus-kasus baru di lima kabupaten dan satu kota melalui pemeriksaan PCR dan tes usap (swab) antigen.
Selain itu, Satgas Provinsi Gorontalo juga mendorong partisipasi para lanjut usia (lansia) untuk mendapat vaksinasi COVID-19. Dari target vaksinasi lansia berjumlah 96.254 orang, capaian vaksinasi dosis pertama baru mencapai 5,03 persen lebih rendah dari cakupan nasional 19,94. Lansia yang sudah mendapat dua dosis lengkap baru mencapai 1,93 persen atau lebih rendah dari cakupan nasional 11,91 persen.
BACA JUGA: Krisis Pandemi COVID 19 di Indonesia Hampir pada Level KatastropiCapaian Vaksinasi Lansia
Dr. Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung pada Kementerian Kesehatan, menjelaskan vaksinasi COVID-19 untuk lansia yang berusia di atas 60 tahun menjadi prioritas. Sebanyak 50 persen dari seluruh kematian akibat COVID-19 terjadi pada lansia, padahal jumlah mereka hanya 12 persen dari total kasus COVID-19 di Indonesia.
“Jadi kita bisa lihat rata-rata Case Fatality Rate (Rasio Fatalitas Kasus) lansia di Rumah Sakit itu 30 persen sedangkan non-lansia itu hanya separuhnya atau 14 persen. Jadi inilah menjadi penting untuk kita segera mendorong lansia tadi di masa pandemi COVID-19 ini untuk mendapatkan vaksinasi,” kata Siti Nadia Tarmizi dalam webinar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bertema Peran Lansia Tangguh dalam Percepatan Penurunan Stunting di Masa COVID-19, Selasa (22/6).
Dijelaskannya, secara nasional target vaksinasi lansia sebanyak 21.55 juta orang. Sebanyak 19,97 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 11.95 persen telah mendapatkan vaksinasi kedua per 21 Juni 2021.
Your browser doesn’t support HTML5
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dilaksanakan dalam dua gelombang. Vaksinasi periode pertama pada Januari – Juni menyasar 1,3 juta petugas kesehatan; 21,5 juta lansia; dan 17,4 juta orang petugas layanan masyarakat. Periode vaksinasi Juli – Desember diperuntukkan bagi masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi serta masyarakat lainnya dengan pendekatan kluster sebanyak 141,2 juta orang. [yl/ft]