Rusia hari Minggu (6/2) melaporkan 180.071 kasus baru virus corona, atau sepuluh kali lebih tinggi dibanding angka sebulan lalu, karena perebakan luas varian omicron yang sangat cepat menular ke seluruh negeri.
Angka-angka yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19 ini 2.800 kasus lebih banyak dari yang tercatat pada hari sebelumnya, dan melanjutkan lonjakan kasus yang dimulai sejak pertengahan Januari lalu ketika kasus baru harian mencapai sekitar 17.000 kasus.
Meskipun jumlah kasus meningkat secara dramatis dalam beberapa pekan terakhir ini, Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa angka kematian harian tetap stabil atau sedikit menurun, yaitu 661 kematian dalam 24 jam terakhir – dibanding 796 kematian pada 6 Januari.
Sejauh ini dilaporkan ada 12,8 juta kasus Covid-19 di Rusia, termasuk 335.414 kasus kematian.
BACA JUGA: Kematian Akibat COVID di AS Lampaui 900.000, Sebagian Didorong oleh OmicronUntuk mengatasi lonjakan perebakan luas virus corona baru-baru ini, sebuah rumah sakit di Bor, Nizhny Novgorod Oblast telah melaporkan penuhnya kapasitas layanan ICU dan peningkatan pesat jumlah pasien rawat inap.
Berbicara pada stasiun radio Rusia RU-RTR, Kepala Departemen Penyakit Menular di Bor, Olga Smirnova mengatakan, “ICU penuh oleh pasien-pasien yang tidak divaksinasi.”
Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu mengatakan pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan sebagian pembatasan virus corona meskipun sedang terjadi lonjakan infeksi. Putin mengatakan kepada asosiasi bisnis terkemuka di Rusia bahwa pihak berwenang tidak berencana memberlakukan “lockdown” – atau penutupan sebagian wilayah dan penghentian sebagian kegiatan – atau tambahan pembatasan lain karena lonjakan itu.
Hingga sejauh ini baru separuh dari seluruh penduduk Rusia yang berjumlah 146 juta jiwa yang telah divaksinasi, meskipun negara itu merupakan salah satu negara pertama yang meluncurkan vaksin Covid-19. [em/jm]