Sementara pengungsi dari Suriah dan negara-negara lain yang dikoyak perang melakukan perjalanan dari Hungaria ke Jerman dan tujuan-tujuan lainya di Eropa barat, ribuan lainnya terjebak di Yunani dan Makedonia, dan tidak tahu kapan mereka dapat bergerak.
Badan pengungsi PBB mengatakan sekitar 30.000 migran telah tiba di Yunani, termasuk 15.000 sampai 18.000 di pulau Lesbos saja, sementara 7.000 pengungsi Suriah telah tiba di bekas republik Yugoslavia Makedonia. Para migran itu kini menunggu untuk diproses sebelum mereka diizinkan untuk melanjutkan perjalanan untuk mencari suaka.
Menteri Dalam Negeri interim Yiannis Mouzalas yang dikutip oleh Agence France Presse (AFP), mengatakan kepada sebuah stasiun radio lokal bahwa situasi di Lesbo berada di ambang kekacauan.
Kantor berita Reuters mengatakan Komisaris Tinggi urusan Pengungsi PBB (UNHCR) telah mengeluarkan seruan darurat yang menyatakan bahwa jumlah pengungsi yang melintasi Laut Tengah ke Eropa akan mencapai 400.000 tahun ini.
Melissa Fleming, juru bicara UNHCR, seperti dikutip oleh Reuters hari Selasa mengatakan kepada para wartawan di Jenewa bahwa negara-negara Eropa harus membuat “sistem jaminan relokasi” di mana masing-masing negara berjanji untuk menerima sejumlah migran yang telah ditetapkan sebelumnya.
AFP melaporkan telah mengetahui bahwa kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker diperkirakan akan mengungkapkan sebuah rencana hari Rabu. Menurut rencana itu Jerman akan mengambil 31.000 migran, Prancis menerima 24.000 migran dan Spanyol menerima 15.000 migran. Deputi Kanselir Jerman Sigmar Gabriel kepada wartawan hari Senin mengatakan negaranya akan dapat menerima hingga 500.000 pengungsi setiap tahun untuk beberapa tahun.
Jerman sebelumnya mengatakan bersedia menerima 800.000 pengungsi tahun ini.