Sidang dengar pendapat konfirmasi Brett Kavanaugh untuk menjadi Hakim Agung Amerika dimulai dengan awal yang tidak mulus hari Selasa (4/9), dibayangi oleh para demonstran yang berteriak menentang pencalonannya dan fraksi minoritas Demokrat yang kehilangan upaya untuk menunda proses itu sampai ribuan halaman dokumen tentang sepak terjang masa lalu Kavanaugh di Gedung Putih diumumkan.
Para senator Demokrat mengeluh bahwa Gedung Putih di bawah Presiden Donald Trump menahan dokumen dari awal tahun 2000 ketika Kavanaugh menjabat sebagai sekretaris staf mantan Presiden George W. Bush dari Partai Republik. Para senator Demokrat mengatakan mereka ingin menggunakan materi itu sebagai bahan pertanyaan yang mereka siapkan tentang hakim pengadilan banding berusia 53 tahun itu.
“Saya minta kepatutan dan keadilan Anda,” kata Senator Demokrat Cory Booker dari New Jersey kepada Ketua Komite Kehakiman Senat Charles Grassley ketika dia minta diadakan pemungutan suara untuk penundaan. Namun, Senator Republik dari Iowa itu menolak permintaan Booker bersama para senator Partai Demokrat lainnya untuk mengadakan pemungutan suara apakah akan menunda sidang dengar pendapat itu sampai lebih banyak dokumen dirilis.
Grassley mengatakan dokumen-dokumen tentang karir Kavanaugh di Washington sudah tersedia dan jumlah dokumen itu lebih banyak daripada dokumen tentang calon-calon Hakim Agung sebelumnya, termasuk 300 keputusan yang ia tulis sebagai hakim di Pengadilan Banding AS di Washington. Setelah menolak penundaan sidang, Senator Grassley menyampaikan pernyataan pembukaannya sendiri sementara para petugas keamanan mengusir lebih banyak demonstran.
Komite Kehakiman telah menerima 415.000 halaman dokumen tentang calon hakim Mahkamah Agung itu semasa di Gedung Putih dalam pemerintahan Bush. Sekitar 147.000 halaman dokumen ditahan dan tidak diumumkan ke publik. [lt]