Ratusan petugas pemadam kebakaran di Yunani terus berjuang melawan kebakaran besar, Selasa (13/8) yang telah menghanguskan sejumlah hektar lahan di pinggiran utara Athena dan menewaskan sedikitnya satu orang.
Otoritas mengatakan bahwa jasad seorang wanita ditemukan di reruntuhan pabrik yang terbakar di pinggiran kota Vrilissia, sekitar 14 kilometer di luar ibu kota Yunani. Korban tersebut merupakan korban jiwa pertama yang dilaporkan sejak kebakaran terjadi pada hari Minggu (11/8) di dekat desa Varnavas, sekitar 35 kilometer sebelah utara pusat kota Athena.
Kebakaran tersebut dipicu oleh hutan pinus yang kering dan angin kencang, membuat api membumbung setinggi 25 meter ke udara.
Lebih dari 700 petugas pemadam kebakaran telah merespon, bersama dengan sejumlah pesawat pengebom air untuk memadamkan si jago merah yang telah menghancurkan sejumlah rumah dan pertokoan, serta mengepung Athena dalam lapisan asap dan abu.
Uni Eropa, Senin (12/8) mengumumkan mereka telah mengaktifkan mekanisme perlindungan sipil blok tersebut atas permintaan pemerintah Yunani, sehingga akan membawa lebih banyak petugas pemadam kebakaran dan peralatan pemadam kebakaran.
BACA JUGA: Yunani Minta Bantuan UE Terkat Kebakaran di Pinggiran AthenaPara peramal cuaca mengatakan bahwa kondisi masih tetap berbahaya pada hari Selasa, dengan suhu meningkat hingga setidaknya 38 derajat Celcius dan kecepatan angin diperkirakan akan mencapai antara 39 kilometer hingga 60 kilometer per jam.
Beberapa perintah evakuasi dikeluarkan pada hari Senin untuk penduduk di pinggiran kota Athena. Sekitar 380 petugas polisi membantu evakuasi dan membantu merelokasi lebih dari 250 orang. Sejumlah warga yang memilih untuk tidak mengindahkan perintah evakuasi kemudian terjebak dan harus diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Sebuah panti asuhan, rumah sakit anak, rumah sakit militer dan dua biara dievakuasi pada hari Senin.
Pada musim panas kali ini, Yunani mengalami bulan-bulan terpanas yang pernah tercatat, setelah musim dingin terpanas yang pernah terjadi di negara Mediterania tersebut.
Para pejabat mengaitkan kondisi ini dengan perubahan iklim, dengan kebakaran yang lebih sering dan lebih besar bermunculan di negara ini.
Bencana ini telah memicu ingatan akan kebakaran hutan tahun 2018 yang terjadi di kota pesisir Mati, menewaskan 104 orang. [th/jm]