Kebakaran itu menghancurkan ribuan rumah dan menyebabkan penduduk mengungsi dengan membawa beberapa barang milik mereka.
Kebakaran mulai melanda daerah kumuh yang luas dekat pelabuhan hari Selasa (7/2) malam dan berlangsung selama kurang lebih 10 jam, sementara ratusan petugas pemadam kebakaran dari seluruh ibukota Filipina menarik selang mereka ke atap-atap seng yang reyot untuk mencapai api.
Selagi api menjalar di daerah kumuh itu, gumpalan asap besar mengepul ke udara pada malam hari, penduduk mengungsi dengan membawa barang-barang berharga yang bisa mereka bawa. Yang lain, berusaha menyelamatkan rumah mereka, menggunakan berember-ember air untuk memadamkan api.
Seorang penduduk mengatakan, api menyala sepanjang malam karena petugas pemadam kebakaran di tempat kejadian tampaknya enggan mengambil tindakan:
"Ada ledakan dan mulai terjadi kebakaran. Para petugas pemadam kebakaran tidak masuk ke kompleks itu, mereka hanya memeriksa ketika mereka tiba, mereka tidak mau masuk, itulah sebabnya kebakaran berlangsung sampai pagi hari. Kebakaran mulai terjadi sekitar pukul sembilan malam hari Selasa, dan kebakaran masih terjadi sampai pukul 3 pagi. Mereka tidak memadamkan api lebih dini," kata Anna, warga setempat.
Penyelidik kebakaran Edilberto Cruz, mengatakan sekitar 3.200 rumah, yang banyak terbuat dari dari kayu bekas hancur dan empat orang luka-luka. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Para pejabat pemerintah kota Manila mengatakan kepada kantor berita Prancis, AFP, bahwa antara 9.000 dan 15.000 orang dari daerah itu, yang terkena kebakaran hampir setiap tahun, yang mengakibatkan terjadi tuna wisma. [sp/jm]