Badan Pengawas Nuklir Jepang mengungkapkan meningkatnya kekhawatiran terkait kebocoran air yang mengandung radioaktif yang ditemukan pekan ini di PLTN Fukushima yang bermasalah.
Badan Pengawas Nuklir Jepang berencana menaikkan tingkat kewaspadaan dari anomali atau tingkat satu ke insiden serius atau tingkat tiga berdasarkan skala internasional mengenai kebocoran radiasi, Rabu (21/8). Skala tersebut terentang dari tingkat satu hingga tingkat tujuh, di mana tujuh adalah kondisi paling serius.
Perusahaan listrik Tokyo (TEPCO) hari Selasa menyatakan 300 ton air radioaktif merembes dari sebuah tangki penyimpanan di PLTN pantai itu. Tangki itu merupakan satu dari ratusan tangki penyimpan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang meleleh.
TEPCO, operator PLTN tersebut, masih belum menemukan sumber kebocoran secara pasti. Tetapi TEPCO bersikeras bahwa belum ada perubahan berarti pada kadar radiasi di luar PLTN dan tidak ada air terkontaminasi yang mengalir ke Samudera Pasifik, yang terletak hanya 100 meter jauhnya.
Tangki-tangki penyimpanan pernah bocor sebelumnya, namun para operator mengatakan, sejauh ini, ini merupakan kasus terburuk. TEPCO meragukan kemampuan tank-tank yang digunakan untuk mengamankan air pendingin reaktor yang beracun itu, yang terakumulasi dengan laju 400 ton per hari.
TEPCO telah mengakui bahwa sejumlah besar air tanah yang mengandung radioaktif telah merembes ke laut.
Perusahaan listrik Tokyo (TEPCO) hari Selasa menyatakan 300 ton air radioaktif merembes dari sebuah tangki penyimpanan di PLTN pantai itu. Tangki itu merupakan satu dari ratusan tangki penyimpan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang meleleh.
TEPCO, operator PLTN tersebut, masih belum menemukan sumber kebocoran secara pasti. Tetapi TEPCO bersikeras bahwa belum ada perubahan berarti pada kadar radiasi di luar PLTN dan tidak ada air terkontaminasi yang mengalir ke Samudera Pasifik, yang terletak hanya 100 meter jauhnya.
Tangki-tangki penyimpanan pernah bocor sebelumnya, namun para operator mengatakan, sejauh ini, ini merupakan kasus terburuk. TEPCO meragukan kemampuan tank-tank yang digunakan untuk mengamankan air pendingin reaktor yang beracun itu, yang terakumulasi dengan laju 400 ton per hari.
TEPCO telah mengakui bahwa sejumlah besar air tanah yang mengandung radioaktif telah merembes ke laut.