Amerika Kamis (12/8) mendesak warganya agar segera meninggalkan Afghanistan, sementara Taliban terus merangsek di negara itu, merebut satu kota strategis di dekat ibu kota Kabul. Dalam pemberitahuan di situsnya, Kedutaan Besar Amerika di Kabul mengatakan, warga Amerika harus “meninggalkan Afghanistan segera dengan penerbangan komersial yang tersedia.”
Kedubes menawarkan bantuan bagi warga yang tidak dapat segera pergi karena alasan keuangan atau alasan lainnya tetapi memperingatkan, “Mengingat kondisi keamanan dan berkurangnya staf, kemampuan Kedutaan untuk membantu warga Amerika di Afghanistan sangat terbatas, di Kabul sekalipun.”
BACA JUGA: Markas Besar Polisi di Afghanistan Selatan Jatuh ke Tangan TalibanHari Kamis, Taliban merebut Ghazni, kota penting yang terletak sekitar 150 km barat daya Kabul, satu kota lagi yang direbut Taliban sejak Amerika mulai menarik pasukan dari negara itu pada Mei. Pasukan Amerika diperkirakan keluar akhir bulan ini.
Ketua dewan provinsi Ghazni, Naseer Ahmad Faqiri, mengatakan pada Kamis bahwa mayoritas provinsi itu dikuasai Taliban.
Penarikan itu memaksa pemerintah Afghanistan memerangi Taliban tanpa dukungan pasukan Amerika.
Pada 27 April lalu, Amerika memerintahkan pegawai pemerintah Amerika agar bekerja di luar kedutaan jika memungkinkan, mengingat peningkatan kekerasan di Kabul. Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan awal pekan ini status kedutaan tidak berubah tetapi menambahkan bahwa pemerintah Amerika setiap hari mengevaluasi ancaman seputar misi diplomatik di sana. [ka/jm]