Israel dan Iran, dua negara yang militernya paling kuat di Timur Tengah, tampak dalam arah yang bertabrakan dan oleh sebagian pakar dikhawatirkan bisa memicu perang regional yang akhirnya menyeret Amerika dan Rusia.
Suasana tegang dewasa ini terpusat di kawasan Israel utara yang berbatasan dengan Suriah, di mana Rusia dan Iran merasa semakin berani berkat sukses mereka menopang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Perang di Suriah sesekali tumpah melintasi perbatasan Israel sehingga menimbulkan kekhawatiran di negara Yahudi itu.
“Jika misil atau peluru mortir Hezbollah menghantam sekolah taman kanak-kanak atau bus sekolah dan menimbulkan korban jiwa warga Israel, itu menjadi satu insiden taktis yang memikul akibat strategis. Itu akan mendapat balasan yang signifikan dari pihak Israel dan dari situ anda bisa melihat segalanya bisa terjadi,” kata Kior Weintraub mantan diplomat Israel.
Korps Pengawal Revolusi Iran dan Hezbollah Lebanon telah menempatkan sumber kekuatan di sepanjang dataran tinggi Golan bagian timur.
“Pembebasan Yerusalem sudah dekat” ucap ulama garis keras Iran Ebrahim Raisi ketika meninjau perbatasan Israel-Lebanon bulan Januari didampingi komandan-komandan Hezbollah dan perwira Iran.
Weintraub mengatakan, Israel tahu hanya ada satu alasan bagi Iran untuk bertahan di Suriah yaitu membangun pangkalan untuk menyerang Israel.
Beberapa pengamat cemas situasi hanya bakal bertambah buruk jika Amerika menarik diri dari Perjanjian Nuklir antara Iran dan masyarakat internasional.
“Di samping membuat Iran menghidupkan kembali program senjata nuklirnya, tarik dirinya Amerika dari perjanjian itu akan memberi sinyal kepada Israel bahwa Washington dapat memahami sesuatu seberani serangan militer Israel terhadap Iran,” kata Ned Price juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika era Presiden Obama kepada VOA.
“Itu akan menjadi percikan api yang membakar kawasan sana, dengan Hezbollah melakukan apa yang diperintahkan Teheran di tempat yang dekat maupun jauh,” tambah Price.
Bahkan sebelum insiden tadi, International Crisis Group sudah mengingatkan bahwa ‘salah perhitungan sedikit saja bisa menyulut perang yang lebih luas”. [al]