Sementara pasukan Amerika menuntaskan penarikan diri dari Irak bulan ini, tidak ada tempat paling jelas untuk melihat perubahan itu selain kompleks yang dijaga sangat ketat di Baghdad tengah, dikenal sebagai Zona Hijau.
Pernah menjadi pusat komando rahasia pemerintahan Saddam Hussein, kompleks seluas kira-kira enam kilometer persegi di tepi Sungai Tigris itu telah digunakan sebagai pusat kegiatan militer dan diplomatik Amerika di Irak sejak invasi Amerika tahun 2003.
Secara formal disebut Zona Internasional, daerah ini dikelilingi tembok tinggi dan penjagaan ketat di tiap pintu masuk. Pejabat-pejabat militer Amerika secara tidak resmi menyebutnya Zona Hijau untuk membedakannya dari tempat yang mereka sebut Zona Merah yaitu semua wilayah di luar tembok itu di mana tentara dan kontraktor Amerika sangat rentan terhadap serangan.
Bahkan sebelum invasi Amerika tahun 2001, sebagian zona itu tidak bisa dimasuki rakyat Irak umumnya. Kompleks itu mencakup beberapa istana mewah Saddam, vila-vila yang hanya digunakan Saddam dan kerabat dekatnya, serta taman-taman yang terawat baik. Dulu pernah ada kebun binatang pribadi di dalam kawasan itu.
Analis militer Amerika John Pike mengatakan pasukan Amerika memutuskan tidak lama setelah memasuki Baghdad bahwa zona itu akan menjadi tempat ideal sebagai pusat komando.
Selama bertahun-tahun, kompleks itu secara rutin terkena serangan mortir dan roket gerilyawan Irak. Bom-bom meledak di luar gerbang. Dan karena ada ancaman kekerasan terhadap konvoi kendaraan, helikopter mengangkut tokoh-tokoh militer dan politik Amerika dari zona itu ke Bandara Baghdad dan sebaliknya.
Amerika secara resmi mengalihkan kendali atas Zona Hijau kepada Irak tahun 2009, dan mulai mengurangi kehadiran pasukan Amerika secara bertahap di Irak. Tapi ribuan diplomat dan tentara Amerika masih berada dalam zona tersebut. Jumlah mereka kini akan lebih kecil, tetapi sebagian warga Amerika akan tinggal - umumnya bekerja di kedutaan Amerika atau sebagai kontraktor keamanan swasta.