Presiden Amerika Barack Obama dan Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memuji awal “sebuah babak baru” bagi Irak tanpa kehadiran tentara Amerika setelah perang selama hampir sembilan tahun.
Pembicaraan hari Senin di Gedung Putih terpusat pada cara Amerika dan Irak akan bekerjasama tanpa keberadaan pasukan Amerika, yang sedang dalam fase penarikan terakhir sebelum 31 Desember. Kedua pemimpin juga membahas berbagai isu seperti perdagangan, energi, pendidikan dan investasi Amerika di Irak.
Dalam jumpa pers setelah pembicaraan, Obama mengatakan: “Setelah hampir sembilan tahun, perang kita di Irak berakhir bulan ini.” Ia mengatakan tentara Amerika telah mengabdi “dengan kehormatan dan bangga.”
Obama mengatakan rakyat Irak punya rekan abadi bersama Amerika, mitra yang akan menawarkan dukungan dalam membangun fondasi ekonomi, keamanan dan demokrasi. Ia memperingatkan negara-negara lain untuk “tidak campur tangan di Irak” setelah penarikan tentara Amerika. Amerika, katanya, sebaliknya tidak akan “menunjukkan kehadiran yang besar.”
Berbicara dalam bahasa Arab, Maliki berterima kasih kepada Amerika atas “berbagai komitmennya” dan mengatakan banyak tujuan bersama tercapai di bidang pemilu, pemindahan kekuasaan yang damai dan pembentukan “kebijakan luar negeri yang tidak mencampuri urusan pihak lain.” Ia mengatakan penarikan pasukan Amerika menunjukkan tercapainya keberhasilan, dan “tidak seperti yang dikatakan pihak lain.”
Obama dan Maliki kemudian meletakkan karangan bunga di Taman Makam Nasional Arlington, dimana sekitar 4.500 tentara Amerika yang tewas di Irak sejak perang mulai tahun 2003 dimakamkan.
